Pertikaian Kepulauan Kuril

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Koordinat: 44°6′N 146°42′E / 44.100°N 146.700°E / 44.100; 146.700

Kepulauan Kuril dan pulau-pulau yang diperpertikaikan

Pertikaian Kepulauan Kuril (Rusia: Спор о принадлежности Курильских островов) atau Pertikaian kawasan jajahan Utara (Jepun: 北方領土問題, Hepburn: Hoppō Ryōdo Mondai) adalah Pertikaian antara Jepun dan Rusia atas kedaulatan terhadap Kepulauan Kuril Selatan. Kesatuan Soviet menduduki pulau-pulau yang dipertikaikan dalam Operasi Serangan Strategik Manchuria pada akhir Perang Dunia II. Pulau-pulau yang dipertikaikan sekarang berada di bawah pentadbiran Rusia sebagai Daerah Kuril Selatan, Oblast Sakhalin (Сахали́нская о́бласть, Sakhalinskaya oblast), namun dituntut Jepun sebagai kawasan jajahan Jepun yang disebut kawasan jajahan Utara (Jepun: 北方領土, Hepburn: Hoppō Ryōdo) atau Chishima Selatan (Jepun: 南千島, Hepburn: Minami Chishima) di bawah pentadbiran Subprefektur Nemuro, Prefektur Hokkaido.

Perjanjian San Francisco tahun 1951 antara Pihak Sekutu[1] dan Jepun menyatakan bahwa Jepun harus menghentikan semua tuntut terhadap Kepulauan Kuril,[2] namun perjanjian tersebut juga tidak mengakui kedaulatan Kesatuan Soviet atas Kepulauan Kuril.[3] Russia bertahan pada sikapnya, bahwa kedaulatan Kesatuan Soviet atas kepulauan-kepulauan tersebut diakui dengan adanya perjanjian-perjanjian pada akhir Perang Dunia II[4][5] namun tuntut Rusia ditolak Jepun. Pulau-pulau yang diperpertikaikan adalah:

  • Iturup (Rusia: Итуруп)/Kepulauan Etorofu (Jepun: 択捉島, Hepburn: Etorofu-tō)
  • Kunashir (Rusia: Кунашир)/Kepulauan Kunashiri (Jepun: 国後島, Hepburn: Kunashiri-tō)
  • Shikotan (Rusia: Шикотан)/Kepulauan Shikotan (Jepun: 色丹島, Hepburn: Shikotan-tō)
  • Batu Habomai (Rusia: острова Хабомаи [ostrova Habomai] Error: {{Lang}}: teks mempunyai penanda italik (bantuan))/Kepulauan Habomai (Jepun: 歯舞諸島, Hepburn: Habomai-shotō).

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Orang Jepun dan kuil Buddha di Iturup (sebelum 1939)

Perjanjian Shimoda 1855 adalah perjanjian resmi pertama Rusia-Jepun mengenai status Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Pasal 2 Perjanjian Shimoda yang menjelaskan perjanjian mengenai perbatasan, mencantumkan "Mulai sekarang, perbatasan kedua negara ditetapkan terletak antara Pulau Etorofu dan Pulau Uruppu. Seluruh Pulau Etorofu merupakan milik Jepun; dan Kepulauan Kuril, yang berada di utara dan termasuk di dalamnya Pulau Uruppu merupakan milik Russia." Pulau-pulau seperti Kunashiri, Shikotan, dan Kepulauan Habomai yang berada di selatan Etorofu tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian, dan dimengerti pada waktu itu sebagai wilayah kawasan jajahan Jepun yang tidak dalam pertikai. Perjanjian Shimoda juga mencantumkan Pulau Sakhalin/Karafuto tidak untuk dibagi dua melainkan berada di bawah pengawasan bersama Rusia-Jepun.

Pada perjanjian Rusia-Jepun yang berikutnya yakni Perjanjian Saint Petersburg 1875, Jepun setuju untuk menghentikan semua tuntutan atas Sakhalin, dengan imbalan Rusia memberikan semua hak atas Kepulauan Kuril kepada Jepun.

Perang Rusia-Jepun 1904-1905 merupakan kekalahan militer bagi Rusia. Perjanjian Portsmouth 1905 yang mengakhiri Perang Rusia-Jepun memberikan setengah Pulau Sakhalin kepada Jepun.

Walaupun Jepun menduduki wilayah kawasan jajahan Timur Jauh Rusia dalam Perang Saudara Rusia yang terjadi setelah Revolusi Oktober, Jepun tidak secara rasmi menganeksasi wilayah-wilayah kawasan jajahan Rusia, dan Jepun menarik mundur pasukannya pada pertengahan 1920-an.

Selanjutnya praktis tidak ada lagi permusuhan antara Kesatuan Soviet dan Jepun antara Pertempuran Khalkhin Gol yang mengakhiri Perang Perbatasan Soviet Jepun 1939 dan Operasi Ofensif Strategis Manchuria pada 8 Agustus 1945. Setelah merebut Kepulauan Kuril dalam Serangan Kepulauan Kuril yang terjadi antara 18 Agustus 1945 dan 3 September 1945, dua tahun kemudian, Kesatuan Soviet mengusir penduduk Jepun yang bermukim di Kepulauan Kuril.

Rujukan dan catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pasal 25 Perjanjian Damai San Francisco mendefinisikan Kekuatan Sekutu sebagai "Negara-negara yang berperang dengan Jepun, […] asalkan Negara itu telah menandatangani dan meratifikasi Perjanjian.. […] Perjanjian yang sekarang tidak akan memberi hak-hak, kedudukan-kedudukan, atau keuntungan-keuntungan apa pun kepada masing-masing Negara yang tidak termasuk Kekuatan Sekutu seperti tercakup dalam definisi; begitu pula hak, kedudukan, atau kepentingan apa pun dari Jepun tidak akan dianggap berkurang atau dirugikan oleh pasal mana pun dalam Perjanjian untuk keuntungan sebuah Negara yang bukan Kekuatan Sekutu seperti tercakup dalam definisi." Kekuatan Sekutu adalah Australia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Indonesia, Kerajaan Belanda, Selandia Baru, Pakistan, Republik Filipina, Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, dan Amerika Serikat. Kesatuan Soviet menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut.
  2. ^ "The history of the Kuril Islands Dispute". RIA Novosti. 2009-05-01. Dicapai pada 2009-07-09.
  3. ^ Text of Gromyko's Statement on the Peace Treaty.New York Times, p. 26, 9 September 1951
  4. ^ ""Japan's undermining of Russian sovereignty not tolerated" – Medvedev". Diarkibkan daripada yang asal pada 2009-06-01. Dicapai pada 2010-11-02.
  5. ^ (Rusia) "О проблеме мирного договора в российско-японских отношениях". Departemen Luar Negeri Russia. 22 July 2005. Diarkibkan daripada yang asal pada 2009-06-21. Dicapai pada 2009-07-26.

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Stephan, John J. The Kuril Islands Russo-Japanese Frontier in the Pacific. Oxford: Clarendon Press, 1974. ISBN 0-19-821563-0
  • Kimie Hara, 50 Years from San Francisco: Re-Examining the Peace Treaty and Japan's Territorial Problems. Pacific Affairs, Vol. 74, No. 3 (Autumn, 2001), pp. 361-382. Available online at J-STOR. </ref>

Pautan luar[sunting | sunting sumber]