Bantaya, Parigi, Parigi Moutong

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Bantaya

Peta lokasi Kelurahan Bantaya
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
Pitunggota Ngata KailiParigi Moutong
Kecamatanparigi
Luas-
Penduduk-
Kepadatan-

Sejarah Bantaya;

Bantaya Sejarah Bantaya Bantaya atau Bantayan (sebutan manuskrip Negarakertagama tahun 1200-1500 Masehi), merupakan sebuah sebuah kerajaan Besar Kuno yang berdirinya diperkirakan dalam kurun waktu 1100-1800 Masehi. Dan Memiliki Luas Wilayah 3/4 dari daratan Provinsi Sulawesi Tengah hari ini, sebagian Maluku dan kepulauan Filipina. Hingga saat ini masih banyak daerah yang masih menggunakan Bantaya sebagai nama pulau dan kota di wilayah mereka meski sudah berbeda status wilayah Negara.

Tembikar Menandakan Era Tanah Liat yang sekaligus sudah menjadi signal Pergantian Teknologi atau penemuan sebuah teknologi baru. Tembikar Dan Penempaan Logam Mempunyai Zaman Keemasan yang hampir bersamaan.

Jika Melihat Catatan Negara Kertagama pada kurun 1300 san Tentang Pengalihan Kekuasaan Bantaya (Sulawesi Tengah) Dalam Kepemimpinan Era Keemasan Maja Pahit dibawah Maha Raja Rajasanegara (Hayam Wuruk) dengan Maha Patihnya Gajah Mada, Penemuan Tembikar Di kedalaman 1-1,5 M di lokasi Situs Purbakala Megalitik Tadulako menjadi Bukti Pertalian Erat Maja Pahit dan Bantaya dalam Satu Kesatuan Negara Nusantara. Mengingat Napu menjadi salah satu Bagian Pemerintahan Pitunggota ngata Kaili di Era Keemasan Kerajaan Bantaya.

Mengapa bisa dikatakan demikian. Maja Pahit Sebagai Sebuah Negara Besar yang Menaklukkan 2/3 Dunia Mempunyai Teknologi Terbaik Dalam Pengolahan Tanah Liat ditambah ilmu Penempaan logam yang luar biasa. Sudah Tentu Setiap Penaklukan atau Kerjasama akan membawa sebuah perubahan atau alih teknologi baru sesuai kebutuhan dan kepentingan bersama masa itu.

Juga bisa ditemukan fakta lain Kaitan Kakula (alat musik khas Kaili sejenis gamelan yang terbuat dari logam yang di tempa dengan khusus sehingga menghasilan nada-nada unik) dengan Gamelan Jawa yang mempunyai ilmu Penempaan logam yang berkemampuan tinggi sehingga bisa menghasilkan sebuah nada unik yang tepat sebagai sebuah alat Musik Meski berbeda dalam struktur nada.

Kami masih konsisten menelusuri wilayah lain sebagai fakta-fakta sejarah kebudayaan. Kabupaten Sigi Sendiri di Kec.Dolo, Kec.Sigi Biromaru, Kec.Gumbasa, Parimo dan wilayah lainnya yang diperkirakan Ada dalam Struktur Pemerintahan Kerajaan Bantaya. Dan pada kenyataannya juga menyimpan fakta sejarah bahwa Suku Kaili Mengalami Peradaban Tembikar dan pengolahan teknologi tanah liat dan logam yang sudah sangat tua. Ya bisa kita buktikan dengan Produksi Batanya Hari ini. Butuh alat sebuah Palu dan Betel (sebutan daerah setempat) dengan Tenaga yang sangat kuat untuk merubuhkan sebuah tembok bangunan dari susunan batu bata dan Rangka Besinya.

Menelisik Mengapa Belanda, Portugis, Inggris, Belgia, Spanyol tertarik terhadap keberadaan dan eksistensi Kerajaan Bantaya.

Pada Era memudarnya kekuasaan majapahit karena konflik internal pewaris, terjadi kekosongan ruang penghubung antara Kerajaan Majapahit dengan wilayah Nusantara sebagai bagian dari kesatuan Negaranya.

Bangsa Eropa membaca peluang ini untuk bergerak memecah konsentrasi kekuasaan sekaligus mengawali ekspansi perdagangan mereka.

Pada awalnya bangsa Eropa mematuhi kewajiban aturan perdagangan di wilayah Nusantara karena adanya Majapahit sebagai Negara Besar yang membawahi wilayah- wilayah perdagangan, dengan pelabuhan pelabuhan yang mumpuni untuk aktivitas bongkar muat dan transportasi di wilayah kerajaan yang berafiliasi Majapahit. 

Belakangan dengan melemahnya kekuatan Majapahit di luar Jawa, mengakibatkan kekosongan alur kekuasaan dalam kontroling baik secara administratif maupun jumlah penempatan armada tempur militernya sebagai penjaga wilayah afiliasinya.

Bangsa Eropa memanfaatkan peluang itu untuk mencoba menguasai wilayah-wilayah luar Jawa, yang merupakan bagian dari kerajaan Majapahit di Nusantara. 

Ada yang menggunakan cara kerja sama perdagangan terlebih dahulu, atau langsung dengan upaya penaklukan melalu jalan peperangan.

Alasannya; tentu saja bangsa Eropa termotivasi dengan kekayaaan alam Nusantara dan upaya aktivitas perdagangan tanpa harus ada kewajiban lapor, setoran pajak, atau aktivitas keuangan lain dan terbebas dari tekanan administrasi saat berada dalam wilayah Nusantara.

Pada akhir 1500 san bangsa Eropa mengawali serangan dengan politik pecah belah atau yang akrab disebut divide et impera di wilayah pusat Pemerintahan kerajaan Majapahit sebagai inti kekuatan besar Penguasa Nusantara saat itu.

Karena hubungan internal pewaris tahta kerajaan Majapahit yang renggang antara satu dengan lainnya sepeninggal Rajasanegara atau Prabu Hayam Wuruk. Hal tersebut menjadi celah yang dimanfaatkan Bangsa Eropa Untuk melakukan serangan pertamanya pada koalisi Majapahit di daerah Jawa (sekarang Jawa Timur) dan berhasil memecah konsentrasi kekuatan. Hingga akhirnya meluas ke Kerajaan Lombok yang terkenal makhsyur dan besar, sebagai upaya penaklukan tahap awal.

  • Upaya penghapusan sejarah dan perampasan dokumen penting dimulai dari sini.

Kerajaan Majapahit yang masih kokoh saat penyerangan pertama, memaksa Koalisi Eropa Berpindah ke daerah kerajaan lain yang terdekat. Salah satunya Kerajaan Lombok di Antapura.

Saat penyerangan terjadi, sebagian perwira Belanda melakukan pembakaran bangunan keraton kerajaan di Antapura sebagai upaya pembumi hangusan.

JLA Brandes seorang ilmuan Belanda dalam kegentingan tersebut,  berupaya menyelamatkan manuskrip Nagarakertagama (yang kita kenal sebagai bagian Pertama hari ini). Setelah itu di kemudian hari dengan penyerangan Kerjaan-Kerjaan lainnya di pulau Bali, bagian manuskrip Nagarakertagama lainnya ditemukan pada beberapa kerajaan-kerajaan besar di wilayah tersebut.

Dalam perjalanannya manuskrip tersebut terus dipelajari oleh Belanda dan Koalisi Eropa sebagai informasi wilayah mana saja yang dikuasai oleh Majapahit. Dengan berdasarkan hal itu Belanda dan Koalisi Eropa mulai menjajaki daerah-daerah yang disebutkan pada Manuskrip Nagarakertagama (sebagai wilayah afiliasi kerajaan Majapahit). Yang salah satunya adalah wilayah Kerajaan Bantaya di pulau Sulawesi, Maluku hingga ke kepulauan Filipina.

Koalisi Eropa Portugis terditeksi pertama kalinya menyandarkan armadanya di wilayah Kerajaan Bantaya pada awal Tahun 1600an di wilayah Kota Parigi Kelurahan Bantaya Kab.Parigi Mautong sekarang. Dengan bukti peninggalan sebuah Gudang perdagangan benteng/Loge (bahasa Portugis) wilayah kelurahan Loji dan kelurahan masigi hari ini.

Perjalanan pertama kali ini juga diabadikan Portugis dalam peta kuno pada gambar terlampir di bawah ini.

Portugis Mengabadikan Kerajaan Besar nanLuas dengan Nama Royal Bancala (Bantaya/Bantayan nama Pada Manuskrip Nagarakertagama) Pada peta kuno yang mereka buat.

Meneliti Keberadaan Eksistensi Majapahit di Wilayah Kerajaan Bantaya (Sulawesi Tengah) pada kurun waktu era 1300-1500 sangat menantang dan sungguh tidaklah mudah, untuk sebuah eksistensi sejarah yang sudah dilakukan Upaya penghapusan sejarah oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti Portugis, Belanda, invasi Kerajaan lain di luar Kerajaan Bantaya, juga Upaya kudeta dan penggulingan kekuasaan pada Tampuk Pimpinan Raja Bantaya pada masa itu.

Bentuk eksistensi suatu kerajaan dapat diditeksi dari keberadaan peninggalan sejarah baik berupa benda atau tak benda (tulisan, manuskrip, bahasa ) dll.

Peninggalan sejarah merupakan bukti kongkrit sebuah keberadaan Perjalanan Manusia dari waktu ke waktu. Dengan demikian sesuatu yang tertinggal dari perjalanan itu merupakan sebuah Jejak peradaban yang dapat merepresentasikan kehidupan pada masa tersebut, yang kemudian dapat di eksplorasi lebih jauh lagi untuk kepentingan ilmu pengetahuan demi perbaikan atau perkembangan kemajuan di era yang akan datang.

Pada Foto yang terlampir merupakan Uang Coin yang digunakan sebagai alat tukar saat Maja pahit menguasai seantero dunia di era kejayaan nya 1200-1500 san. Pada tahun 1992 seorang Anak tidak sengaja menemukannya di halaman rumahnya yang terletak di Dusun III (Nggolo), Desa Kotarindau, Kec. Dolo Kab.Sigi Prov. Sulawesi Tengah, saat sedang menggali tanah untuk membuat lubang peraman Pisang kepok (suatu metode teknik pematangan pisang dengan cepat)

Belakangan setelah dewasa anak tersebut melakukan penelusuran dan mencari reverensi tentang coin alat tukar yang ditemukan pada halaman rumahnya itu. setelah menjadi peneliti di era medium tahun 2007, pria kebangsaan indonesia itu baru mengetahui bahwa coin tersebut merupakan milik dari kerajaan Majapahit.

Dengan penemuan itu, menjadi salah satu bukti nyata bahwa eksistensi MajaPahit Merambah Nusantara hingga ke Kerajaan Bantaya bukanlah sebuah cerita manuskrip belaka. Dan hal itu juga menjadi bukti bahwa benar adanya Kerajaan Bantaya, keberadaannya menjadi salah satu bagian sejarah berdirinya Nusantara dibawah Panji Kerajaan Majapahit dengan hak memiliki sistem pemerintahan yang otonom atau berdikari.

Hari ini kita dapat mengenal sebutan sistem pemerintahan Patangggota, Pitunggota yang ada dalam sistem keadatan di Sulawesi Tengah disertai perangkat keaadatan lainnya, sebagai manifestasi sejarah warisan dari Eksistensi kejayaan dan keberadaan Kerajaan Bantaya di Sulawesi Tengah.

Kelurahan Bantaya yang secara administratif terletak di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Merupakan salah satu wilayah kerajaan Bantaya yang terletak di pesisir teluk Tomini.

Dan hingga saat ini tetap konsisten menggunakan nama yang sama dengan Kerajaan Kuno Yang berdiri hampir 1000 tahun lalu itu.

The Story Of Bantaya Kingdom Sulawesi Tengah

Peneliti Bima Dawayuswa