Bonda Teresa

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
(Dilencongkan dari Ibu Teresa)
Bonda Teresa
بوندا تيريسا
Teresa pada Jun 1988
Pentahbis Agama, Biarawati
Lahir(1910-08-26)26 Ogos 1910
Üsküp, Wilayah Kosovo, Empayar Uthmaniyah
(kini Skopje, Makedonia Utara)
Meninggal5 September 1997(1997-09-05) (umur 87)
Kolkata, Benggala Barat, India
Dihormati olehGeraja Roman Katholik
Dibeatifikasikan19 October 2003, Saint Peter's Square, Kota Vatican oleh Paus Ioannes Paulus II
Dikanunkan4 September 2016, Dataran Santo Peter, Bandar Vatican oleh Pope Franciscus
Tempat keramatMother House of the Missionaries of Charity, Kolkata, Barat Benggala, India
Hari perayaan5 September[1]
Atribut
Naungan

sunting
Lihat pendokumenan templat ini
Lihat pendokumenan templat ini
Bonda Teresa
بوندا تيريسا
AgamaKristian
DenominasiRoman Katholik
InstitutSisters of Loreto
(1928–1948)
Missionaries of Charity
(1950–1997)
Peribadi
Kewarganegaraanwarga Usmaniyah (1910–1912)
warga Serbia (1912–1915)
warga Bulgaria (1915–1918)
warga kerajaan Yugoslavia (1918–1943)
warga Republik Yugoslavia (1943–1948)
warga India (1948–1950)
warga India[4] (1950–1997)
warga Albania[5] (1991–1997)
Amerika Syarikat, warganegara tehormat (dianugerahi pada 1996)
Jawatan kanan
GelaranSuperior general
Tempoh jawatan1950–1997
Diikuti olehSr. Nirmala Joshi, MC
TandatanganSignature of Mother Teresa.svg

Agnes Gonxha Bojaxhiu atau lebih dikenali sebagai Mother Teresa (Ibu Teresa), sempena Saint Teresa of Lisieux, saint penaung bagi pengembang agama asing.

Pada tahun 1928, Agnes Gonxha Bojaxhiu melawat India untuk mengajar di sekolah konven, tetapi beliau begitu terharu melihatkan mereka yang sakit dan hampir mati yang terkaparan di jalan-jalan di Calcutta menyebabkan beliau meninggalkan konven untuk berkhidmat di kawasan setinggan pada tahun 1948.

Kemurahan hati beliau menarik orang ramai untuk turut serta menyumbang bakti. Pada tahun 1950, Pengembang Agama demi Kerja Amal (Missionaries for Charity) membentuk kesatuan wanita (sisterhood) yang turut membantu pesakit kusta dan kawasan malapetaka lain di dunia.

Pada tahun 1979, Ibu Teresa dianugerahkan dengan Hadiah Keamanan Nobel (Nobel Peace Prize) yang diterima oleh beliau bagi pihak mereka yang miskin, sebagaimana hadiah-hadiah sebelumnya.

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Rumah Peringatan Bunda Teresa di Skopje.

Agnes Gonxha Bojaxhiu (Gonxha berarti "kuncup mawar" atau "bunga kecil" di Albania) lahir pada tanggal 26 Ogos 1910 di Üsküb, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Skopje, sebuah kota yang menyimpang dari segi etnis, bahasa, agama, dan geologi dengan wilayah sekitarnya. Walaupun dilahirkan pada 26 Ogos, beliau menganggap 27 Ogos (hari ketika beliau dibaptis) menjadi "ulang tahun"-nya.[6] Beliau adalah anak bongsu dari pasangan Nikollë dan Drana Bojaxhiu.[7] Ayah beliau, Nikollë Bojaxhiu (namanya berarti "pelukis") berasal dari Prizren, Kosovo, sementara ibu beliau diduga berasal dari sebuah desa dekat Đakovica, Kosovo.[8] Ayah beliau yang terlibat dalam politik Albania meninggal pada tahun 1919 ketika beliau berusia delapan tahun.[9] Setelah kematian ayah, ibu beliau membesarkan beliau sebagai seorang Katolik Roma (Roman Catholic).[10]

Menurut sebuah biografi yang ditulis oleh Joan Graff Clucas, sewaktu kecil, Agnes terpesona oleh cerita-cerita dari kehidupan bermubaligh dan berkhidmat mereka di Benggala. Pada usia 12 tahun, beliau merasa yakin dan berkomitmen untuk kehidupan beragama dan merasa terpanggil untuk melayani orang miskin.[11] Resolusi akhirnya diambilnya pada tanggal 15 Ogos 1928, sewaktu berdoa di kuil Madonna Hitam di Letnice, tempat di mana beliau sering pergi berziarah.[12] Beliau akhirnya memutuskan meninggalkan rumah pada usia 18 tahun untuk bergabung dengan Biara Loreto di Irlandia sebagai mubaligh dan tidak pernah lagi melihat ibu serta saudara perempuan beliau.[13]

Agnes pada awalnya pergi ke Biara Loreto di Rathfarnham, Irlandia, untuk belajar bahasa Inggeris, bahasa yang digunakan oleh Biara Loreto untuk mengajar kanak-kanak sekolah di India.[14] Beliau tiba di India pada tahun 1929 dan memulai novisiatnya (pelatihan) di Darjeeling,dekat pegunungan Himalaya, tempat beliau belajar bahasa Bengali dan mengajar di Sekolah St. Teresa, sebuah sekolah yang dekat dengan biaranya.[15] Beliau mengangkat sumpah agama pertamanya sebagai seorang biarawati pada 24 Mei 1931. Pada waktu itu, beliau memilih untuk diberi nama Thérèse de Lisieux, santo pelindung para misionaris,[16][17] namun karena salah satu biarawati di biara sudah memilih nama itu, Agnes memilih pengejaan Spanyol, Teresa.[18]

Beliau mengambil sumpah sucinya pada tanggal 14 Mei 1937, saat sedang berkhidmat sebagai guru di sekolah biara Loreto di Entally, sebelah timur Kalkuta.[19][20] Teresa bertugas di sana selama hampir dua puluh tahun dan pada tahun 1944 diangkat sebagai pengetua sekolah.[21]

Walaupun Teresa suka mengajar di sekolah, beliau semakin terganggu oleh kemiskinan di sekitarnya.[22] Kelaparan di Benggala pada tahun 1943 membawa penderitaan serta kekerasan umat Hindu dan Muslim sehingga membuat masyarakat dicekam oleh keputusasaan dan ketakutan.[23]

Misionaris Cinta Kasih[sunting | sunting sumber]

Misionaris cinta kasih dengan sari tradisional.

Pada 10 September 1946, beliau mengalami "panggilan" saat dalam perjalanan dengan kereta api ke biara Loreto di Darjeeling dari Kalkuta untuk retret tahunannya. Pada saat itu juga, Beliau mendengar kata "saya haus". "Saya meninggalkan biara dan membantu orang miskin sewaktu tinggal bersama mereka. Ini adalah sebuah perintah. Kegagalan akan mematahkan iman."[24]

Dia memulai pekerjaan misionarisnya bersama orang miskin pada 8 Desember 1948, meninggalkan jubah tradisional Loreto dengan sari kapas sederhana berwarna putih dihiasi dengan pinggiran biru. Ibu Teresa mendaftar kewarganegaraan India, menghabiskan beberapa bulan di Patna untuk menerima latihan asas perubatan di Hospital Keluarga Kudus dan kemudian memberanikan diri ke daerah kumuh.[25][26] Beliau mengasaskan sebuah sekolah di Motijhil (Kalkuta); kemudian beliau segera membantu orang miskin dan kelaparan.[27] Pada awal tahun 1949, beliau bergabung dalam usahanya dengan sekelompok perempuan muda dan meletakkan dasar untuk menciptakan sebuah komuniti keagamaan baru untuk membantu orang-orang "termiskin di antara kaum miskin".

Usahanya dengan cepat menarik perhatian para pejabat India, termasuk perdana menteri yang menyampaikan penghargaannya.[28]

Ibu Teresa menulis dalam buku harian beliau bahwa tahun pertamanya penuh dengan kesulitan. Beliau tidak memiliki pendapatan (penghasilan) dan harus memohon makanan dan persediaan. Beliau mengalami keraguan, kesepian dan godaan untuk kembali dalam kenyamanan kehidupan biara. Beliau menulis dalam buku hariannya:

“Tuhan ingin saya masuk dalam kemelaratan. Hari ini saya mendapat pelajaran yang baik. Kemelaratan para orang miskin pastilah sangat keras. Ketika saya mencari tempat tinggal, saya berjalan dan terus berjalan sampai lengan dan kaki saya sakit. Saya bayangkan bagaimana mereka sakit jiwa dan raga, mencari tempat tinggal, makanan dan kesehatan. Kemudian kenikmatan Loreto datang pada saya. ‘Kamu hanya perlu mengatakan dan semuanya akan menjadi milikmu lagi,’ kata sang penggoda... Sebuah pilihan bebas, Tuhanku, cintaku untukmu, aku ingin tetap bertahan dan melakukan segala keinginan-Mu merupakan kehormatan bagiku. Aku tidak akan membiarkan satu tetes air mata jatuh karenanya.”.[29]

Teresa mendapatkan izin Vatikan pada 7 Oktober 1950 untuk memulakan kongregasi keuskupan (jemaah diosis), yang kemudian menjadi Misionaris Cinta Kasih dan pada tanggal[30] Misinya adalah untuk merawat "yang lapar, telanjang, tunawisma, orang cacat, orang buta, penderita kusta, semua orang yang merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak diperhatikan seluruh masyarakat, orang yang telah menjadi beban bagi masyarakat dan dihindari oleh semua orang."

Jemaah ini bermula dengan 13 orang ahli di Kalkuta, kini telah lebih dari 4.000 biarawati menjalankan panti asuhan (pusat anak yatim), rumah bagi penderita AIDS dan pusat amal di seluruh dunia, dan merawat para pengungsi (pelarian), pecandu (penagih) alkohol, orang buta, cacat, tua, orang miskin dan tunawisma, korban banjir, dan wabak kelaparan.[31]

Pada tahun 1952, Ibu Teresa membuka Home for the Dying pertama diatas tanah yang disediakan oleh kota Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India, beliau mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi Kalighat Home for the Dying, sebuah hospital percuma untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke rumah tersebut menerima perhatian perubatan dan diberikan kesempatan untuk meninggal dalam kemuliaan, menurut ritual keyakinan mereka; Muslim membaca Al-Quran, Hindu menerima air dari sungai Gangga, dan Katolik menerima Ritus Terakhir..[32] "Sebuah kematian yang indah," katanya, "adalah untuk orang-orang yang hidup seperti binatang, mati seperti malaikat - dicintai dan diinginkan."[32]

Ibu Teresa segera menyediakan tempat tinggal untuk mereka yang menderita penyakit Hansen, umumnya dikenal sebagai kusta dan menyebut tempat ini sebagai Shanti Nagar (Kota Kedamaian).[33] Para Misionaris Cinta Kasih juga mendirikan beberapa klinik kusta yang terjangkau di seluruh Kalkuta, menyediakan obat-obatan, perban dan makanan.

Ibu Teresa merasa perlu untuk membuat rumah bagi anak-anak yang hilang. Pada tahun 1955, beliau membuka Nirmala Shisu Bhavan, sebagai perlindungan bagi yatim piatu dan remaja tunawisma.[34]

Pada tahun 1960-an, ordo ini telah membuka penampungan, panti asuhan dan rumah lepra di seluruh India. Ibu Teresa kemudian memperluas ordo di seluruh dunia. Rumah pertama di luar India dibuka di Venezuela pada tahun 1965 dengan lima biarawati.[35] Selanjutnya di Roma, Tanzania, dan Austria pada tahun 1968, dan selama tahun 1970, ordo ini membuka rumah dan yayasan di puluhan negara, baik di Asia, Afrika, Eropah dan Amerika Syarikat.[36] Pada tahun 2007, Misionaris Cinta Kasih berjumlah lebih kurang 450 biarawan dan 5.000 biarawati di seluruh dunia, menjalankan 600 misi, sekolah dan tempat penampungan di 120 negara.[37]

Pertubuhan amal antarabangsa[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1982 saat puncak Pengepungan Beirut, Bunda Teresa menyelamatkan 37 anak yang terperangkap di garis depan sebuah hospital dengan menengahi sebuah gencatan senjata sementara antara tentara Israel dan gerilyawan Palestina.[38] Ditemani oleh para pekerja Palang Merah, beliau melakukan perjalanan melalui zona perang ke rumah sakit yang hancur untuk mengevakuasi para pasien muda.[39]

Ketika Eropa Timur mengalami peningkatan keterbukaan di akhir 1980-an, beliau memperluas usahanya untuk negara-negara komunis yang sebelumnya menolak Misionaris Cinta Kasih dan memulai puluhan proyek. Beliau tidak terpengaruh dengan kritik terhadap pendiriannya dalam melawan aborsi dan perceraian serta menyatakan, "Tidak peduli orang-orang mengatakan apa, Anda harus menerimanya dengan tersenyum dan melakukan pekerjaan anda sendiri." Beliau mengunjungi Republik Sosialis Soviet Armenia setelah Gempa bumi Spitak 1988 dan bertemu dengan Nikolai Ryzhkov, Ketua Dewan Menteri.

Bunda Teresa bepergian untuk membantu dan melayani penderita kelaparan di Ethiopia, korban radiasi di Chernobyl, dan korban gempa di Armenia.[40][41][42] Pada tahun 1991, Bunda Teresa kembali untuk pertama kalinya ke tanah airnya dan membuka rumah Misionaris Cinta Kasih Bruder di Tirana, Albania.

Pada tahun 1996, beliau menjalankan 517 misi di lebih dari 100 negara.[43] Selama bertahun-tahun, Bunda Teresa mengembangkan Misionaris Cinta Kasih untuk melayani "termiskin dari yang miskin" di 450 pusat di seluruh dunia. Rumah Misionaris Cinta Kasih pertama yang ada di Amerika Syarikat didirikan di South Bronx, New York. Pada tahun 1984, ordo ini menjalankan 19 organisasi di seluruh negara.[44]

Kemerosotan kesihatan dan kematian[sunting | sunting sumber]

Ibu Teresa mendapat serangan jantung ketika di Roma pada tahun 1983, semasa mengunjungi Paus Yohanes Paulus II. Setelah serangan kedua pada tahun 1989, beliau menerima alat pacu jantung buatan. Pada tahun 1991, setelah berjuang melawan pneumonia semasa di Mexico, beliau menderita masalah jantung lebih lanjut. Beliau menawarkan untuk mengundurkan diri dari jawatan beliau sebagai ketua Misionaris Cinta Kasih, tetapi para biarawati ordo dalam sebuah pemungutan suara yang rahsia, memilih beliau untuk tetap memegang jawatan tersebut. IbuTeresa bersetuju untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai ketua ordo.

Pada April 1996, IbuTeresa jatuh dan mematahkan tulang selangkanya. Pada bulan Ogos, beliau menderita malaria dan kegagalan jantung di ventrikel kiri. Beliau menjalani pembedahan jantung, namun kesihatannya tetap menurun. Beliau dirawat di sebuah hospital di California, yang mana telah mencetuskan kritikan.[45] Uskup Agung Calcutta, Henry Sebastian D'Souza mengatakan, beliau memerintahkan seorang pendeta untuk melakukan eksorsisme kepada Ibu Teresa atas izinnya saat beliau dirawat pertama kali di hospital dengan masalah jantung karena beliau berfikir bahawa mungkin beliau diserang oleh Iblis.[46]

Senja hidup[sunting | sunting sumber]

Pada 13 Mac 1997, beliau meletakkan jawatannya sebagai ketua Misionaris Cinta Kasih dan memberikannya kepada Biarawati Nirmala Joshi. Beliau meninggal pada 5 September 1997.

Pada saat kematiannya, Misionaris Cinta Kasih telah memiliki lebih dari 4.000 biarawati dan persaudaraan dengan 300 anggota yang menjalankan 610 misi di 123 negara.[perlu rujukan] Ini termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, kusta dan TBC, dapur umum, program kaunseling anak-anak dan keluarga, pembantu pribadi, rumah yatim piatu, dan sekolah. Misionaris Cinta Kasih juga dibantu oleh wakil pekerja yang berjumlah lebih dari 1 juta pada tahun 1990-an.[47]

Ibu Teresa disemadikan di Gereja St. Thomas, Kalkuta selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1997. Beliau diberi pemakaman kenegaraan oleh pemerintah India dengan rasa syukur atas jasanya kepada kaum miskin dari semua agama di India.[48] Kematiannya ditangisi baik di masyarakat sekular, mahupun yang beragama. Dalam penghormatan beliau, Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan mengatakan bahwa Ibu Teresa adalah "seorang individu luar biasa dan unik yang tinggal lama untuk tujuan yang lebih tinggi. Pengabdian seumur hidupnya untuk merawat orang miskin, orang sakit, dan kurang beruntung merupakan salah satu contoh khidmat tertinggi untuk umat manusia."[49] Bekas Setiausaha Agung PBB, Javier Perez de Cuellar mengatakan: "Beliau adalah Pemersatu Bangsa. Beliau adalah perdamaian di dunia ini".[49]

Kanonisasi[sunting | sunting sumber]

Paus Yohanes Paulus II berpendapat bahwa Ibu Teresa adalah wanita "terkudus" yang pernah ditemuinya. Maka dari itu, pada tahun 1999, sudah dimulai pengumpulan data untuk proses beatifikasi. Ditemukanlah bahawa Monika Besra adalah wanita India yang menderita tumor perut. Dia sudah menjalani proses perubatan, tetapi tidak sembuh. Pemikirannya bahwa beliau tidak akan hidup lama lagi. Suatu hari rasa sakit kembali mendera, Monika mengambil liontin Ibu Teresa dan rasa sakitnya pun hilang. Beberapa jam kemudian, tumornya dinyatakan sembuh.

Paus Ioannes Paulus II menganugelarkan gelar beata kepada Ibu Teresa, dan 5 September disahkan menjadi tanggal peringatan Ibu Teresa.

Pada 15 Mac 2016, Paus Franciscus mengumumkan bahwa Ibu Teresa akan dikanonkan menjadi santa pada 4 September mendatang bersama empat orang suci lainnya.[50] Pada 4 September 2016, Bunda Teresa dikanonisasikan oleh Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Ribuan orang menghadiri upacara tersebut, dengan 15 orang dari delegasi pemerintah dan 1.500 orang tunawisma dari seluruh Italia.[51][52]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Canonisation of Mother Teresa – September 4th". Diocese of Killala. September 2016. Dicapai pada 4 September 2016.
  2. ^ Manik Banerjee (6 September 2017). "Vatican declares Mother Teresa a patron saint of Calcutta". Associated Press, ABC News.com. Diarkibkan daripada yang asal pada 6 September 2017. Dicapai pada 6 September 2017.
  3. ^ "Mother Teresa to be named co-patron of Calcutta Archdiocese on first canonization anniversary". First Post. 4 September 2017. Dicapai pada 5 September 2017.
  4. ^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan Cannon2013 tidak disediakan
  5. ^ shqiptare, bota. "Kur Nënë Tereza vinte në Tiranë/2".
  6. ^ (2002) "Mother Teresa of Calcutta (1910–122997)". Vatican News Service. Diakses pada 30 Mei 2007.
  7. ^ Lester, Meera (2004). Saints' Blessing. Fair Winds. m/s. 138. ISBN 1592330452. Dicapai pada 2008-12-14.[pautan mati kekal]
  8. ^ 1910-1997., Teresa, Mother, Saint, (2007). Mother Teresa : come be my light : the private writings of the "Saint of Calcutta". Doubleday. ISBN 9780385520379. OCLC 123119836.CS1 maint: extra punctuation (link) CS1 maint: numeric names: authors list (link)
  9. ^ Meskipun beberapa sumber mengatakan ia berumur 10 tahun ketika ayahnya meninggal, dalam sebuah wawancara dengan kakaknya, Vatikan mendokumentasikan usianya pada saat itu "sekitar delapan tahun".[perlu rujukan]
  10. ^ "Moder Teresa" (dalam bahasa Danish). Dicapai pada 23-08-2010. Hendes forældre var indvandret fra Shkodra i Albanien; muligvis stammede faderen fra Prizren, moderen fra en landsby i nærheden af Gjakova. Check date values in: |accessdate= (bantuan)CS1 maint: unrecognized language (link)
  11. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 24. ISBN 1-55546-855-1.
  12. ^ Meg Greene, Mother Teresa: A Biography, Greenwood Press, 2004, hal. 11.
  13. ^ Sharn, Lori (5 September 1997). "Mother Teresa dies at 87". USA Today. Diakses pada 30 Mei 2007.
  14. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 28–29. ISBN 1-55546-855-1.
  15. ^ Meg Greene, Mother Teresa: A Biography, Greenwood Press, 2004, hal. 17.
  16. ^ Sebba, Anne (1997).Mother Teresa: Beyond the Image. New York. Doubleday, hal.35. ISBN 0-385-48952-8.
  17. ^ "Blessed Mother Teresa of Calcutta and St. Therese of Lisieux: Spiritual Sisters in the Night of Faith". Thereseoflisieux.org. 2007-09-04. Dicapai pada 2010-08-24.
  18. ^ Meg Greene, Mother Teresa: A Biography, Greenwood Press, 2004, hal. 18.
  19. ^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan spink tidak disediakan
  20. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 32. ISBN 1-55546-855-1.
  21. ^ Meg Greene, Mother Teresa: A Biography, Greenwood Press, 2004, hal. 25.
  22. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, hal. 18–21. ISBN 0-06-250825-3.
  23. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, hal. 18, 21–22. ISBN 0-06-250825-3.
  24. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 35. ISBN 1-55546-855-1.
  25. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 39. ISBN 1-55546-855-1.
  26. ^ "Blessed Mother Teresa". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica. Dicapai pada 2007-12-20. Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (bantuan)
  27. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 48–49. ISBN 1-55546-855-1.
  28. ^ Williams, Paul (2002). Mother Teresa. Indianapolis. Alpha Books, hal. 57. ISBN 0-02-864278-3.
  29. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, hal. 37. ISBN 0-06-250825-3.
  30. ^ Williams, Paul (2002). Mother Teresa. Indianapolis. Alpha Books, hal. 62. ISBN 0-02-864278-3.
  31. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, hal. 284. ISBN 0-06-250825-3.
  32. ^ a b Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, hal. 55. ISBN 0-06-250825-3.
  33. ^ Sebba, Anne (1997).Mother Teresa: Beyond the Image. New York. Doubleday, hal. 62–63. ISBN 0-385-48952-8.
  34. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 58–59. ISBN 1-55546-855-1.
  35. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, pp.82. ISBN 0-06-250825-3.
  36. ^ Spink, Kathryn (1997). Mother Teresa: A Complete Authorized Biography. New York. HarperCollins, pp.286–287. ISBN 0-06-250825-3.
  37. ^ Slavicek, Louise (2007). Mother Teresa. New York; Infobase Publishing, hal. 90–91. ISBN 0-7910-9433-2.
  38. ^ CNN Staff, "Mother Teresa: A Profile", diperoleh dari CNN online pada 30 Mei 2007
  39. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 17. ISBN 1-55546-855-1.
  40. ^ Cooper, Kenneth J. (14 September 1997). "Mother Teresa Laid to Rest After Multi-Faith Tribute". The Washington Post. Diakses pada 30 Mei 2007
  41. ^ (30 Mei 2007) "A Vocation of Service". Eternal Word Television Network. Diakses pada 2 Agustus 2007.
  42. ^ Embassy of India in Armenia Official Website Diarkibkan 2009-02-11 di Wayback Machine. Describes how Mother Teresa journeyed to Armenia in December 1988 following the great earthquake. She and her order established an orphanage there. Diakses pada 30 Mei 2007.
  43. ^ Williams, Paul (2002).Mother Teresa. Indianapolis. Alpha Books, hal. 199–204. ISBN 0-02-864278-3.
  44. ^ Clucas, Joan Graff. (1988). Mother Teresa. New York. Chelsea House Publications, hal. 104. ISBN 1-55546-855-1.
  45. ^ Irish Independent http://www.independent.ie/unsorted/features/easter-the-church-and-the-same-party-line-42461.html
  46. ^ Bindra, Satinder (7 September 2001). "Archbishop: Mother Teresa underwent exorcism". CNN Diakses pada 30 Mei 2007.
  47. ^ "Mother Teresa – The Nobel Peace Prize 1979". Nobel Prize.org. The Nobel Foundation. 1979. Dicapai pada 2009-10-15.[pautan mati]
  48. ^ Associated Press (14 September 1997). ""India honors nun with state funeral". Diarkibkan daripada yang asal pada 2005-03-06. Dicapai pada 2020-08-28.". Houston Chronicle. Diakses pada 30 Mei 2007.
  49. ^ a b (16 Oktober 2006) Online Memorial Tribute to Mother Teresa. ChristianMemorials.com. Diakses pada 2 Agutus 2007.
  50. ^ "[1]", diakses tanggal 16 Maret 2016.
  51. ^ Povoledo, Elisabetta (2016-09-03). "Mother Teresa Is Made a Saint by Pope Francis". The New York Times. ISSN 0362-4331. Dicapai pada 2016-09-04.
  52. ^ "Mother Teresa declared saint by Pope Francis at Vatican ceremony - BBC News" (dalam bahasa bahasa Inggris). Dicapai pada 2016-09-04.CS1 maint: unrecognized language (link)

Pautan luar[sunting | sunting sumber]