Palembang: Perbezaan antara semakan

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Xqbot (bincang | sumb.)
k r2.7.3) (bot menambah: el:Παλεμπάνγκ; perubahan kosmetik
Baris 77: Baris 77:


== Keadaan Geografi ==
== Keadaan Geografi ==
=== Letak Geografi===
=== Letak Geografi ===
Secara geografi, Palembang terletak pada 2 ° 59'27 .99 "LS 104 ° 45'24 .24" BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km ² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari paras laut. Letak Palembang cukup selesa kerana dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat [[Sungai Musi]], yang dilintasi [[Jambatan Ampera]], yang berfungsi sebagai sarana pengangkutan dan perdagangan antar wilayah.
Secara geografi, Palembang terletak pada 2 ° 59'27 .99 "LS 104 ° 45'24 .24" BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km ² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari paras laut. Letak Palembang cukup selesa kerana dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat [[Sungai Musi]], yang dilintasi [[Jambatan Ampera]], yang berfungsi sebagai sarana pengangkutan dan perdagangan antar wilayah.


Baris 118: Baris 118:
== Penduduk ==
== Penduduk ==
[[Fail: Gadispalembang.jpg | 250px | left | thumb | Gadis Palembang]]
[[Fail: Gadispalembang.jpg | 250px | left | thumb | Gadis Palembang]]
Penduduk Palembang merupakan etnik [[Melayu]], dan menggunakan [[Bahasa Melayu]] yang telah disesuaikan dengan dialek tempatan yang kini dikenali sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komuniti kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Bugis | Bugis]], dan [[Suku Banjar|Banjar]]. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah [[Cina]], Arab dan India. Kota Palembang mempunyai beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Cina dan Kampung Al-Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Penduduk Palembang merupakan etnik [[Melayu]], dan menggunakan [[Bahasa Melayu]] yang telah disesuaikan dengan dialek tempatan yang kini dikenali sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komuniti kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan [[Suku Banjar|Banjar]]. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah [[Cina]], Arab dan India. Kota Palembang mempunyai beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Cina dan Kampung Al-Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.


Agama majoriti di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat juga penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Agama majoriti di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat juga penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Baris 386: Baris 386:
[[da:Palembang]]
[[da:Palembang]]
[[de:Palembang]]
[[de:Palembang]]
[[el:Παλεμπάνγκ]]
[[en:Palembang]]
[[en:Palembang]]
[[es:Palembang]]
[[es:Palembang]]

Semakan pada 18:15, 22 September 2012

Kota Palembang
Daerah tingkat II
Nama panggilan: Bumi Sriwijaya
Cogan kata: Palembang BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan Indah)
Lokasi Sumatera Selatan Kota Palembang
Peta
Palembang is located in Bumi
Palembang
Palembang (Bumi)
Koordinat: 2°59′00″S 104°45′52″E / 2.9833°S 104.7644°E / -2.9833; 104.7644
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Selatan
Tanggal berdiri17 Jun 683
Dasar hukum-
Ibu kotaSrivijaya
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 107
Kerajaan
 • [[BupatiString Module Error: String subset index out of range|Bupati]]H. Eddy Santana Putra
Keluasan
 • Jumlah224 km² km2 (Bad rounding hereFormatting error: invalid input when rounding batu persegi)
Penduduk
 • Jumlah1,262,807 (2,002)
 • Kepadatan5,638/km2 (14,600/batu persegi)
Demografi
Zon waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode telepon0711
APBD 
DAU 
Laman sesawanghttp://www.palembang.go.id/


Kota Palembang adalah salah satu bandar besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota wilayah Sumatera Selatan. Bandar ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di bahagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.

Palembang merupakan bandar tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tarikh 16 Jun [[682] ] Masihi .Prasasti Kedukan Bukit . Maka tarikh tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.

Bandar ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, di mana kerosakan terparah terjadi saat penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan pencerobohan kerajaan Chola tahun 1025. Namun sekarang bandar ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah bandar antarabangsa.

Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat pelancongan air terindah yang berjuluk "Venice of the East". Setelah Palembang menjadi bagian kerajaan Majapahit sejak tahun 1293, kota ini amat dipengaruhi oleh budaya Jawa. Pengaruh Jawa ini kelak sehingga hari ini dalam kebudayaannya. Kota Palembang kini mempunyai masyarakat Cina yang besar. Makanan istimewa daerah Palembang adalah pempek Palembang, Kemplang, Model, Tekwan.

Nama Palembang dari masa ke masa

  • 1225 bertulis Palinfong
  • 1345 - 1350 karya "Wong Ta Yuan" berjudul "Toa Cih Lio", Palembang disebutnya "Polinfong"
  • 1416 "Ying Yai Shueng" menulis "Polinfang"
  • Pada zaman Belanda dijuluki "Bandar Pulau" (De Stad Der Teintig Eilanden) sebutan lain adalah "Venice Timur", sebutan nama ini kerana keberadaan sungai Musi yange memisahkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir, serta kerana penduduk tempatan dahulu senantiasa bepergian dengan perahu seperti di Venice.

Terdapat sebatang sungai yang dikenali sebagai sungai Musi mengalir di bandar Palembang.

Sejarah

Fasa Kerajaan Sriwijaya

(Lihat: Kerajaan Sriwijaya )

Prasasti Kedukan Bukit bernombor 682 Masihi merupakan prasasti tertua yang dijumpai di Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk nombor pada prasasti ini sebagai hari lahir Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibu kota kerajaan sebelum tahun tersebut.

Pada tempoh 850 - 1025 Masihi, Palembang merupakan bandar terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama Buddha. Para pelajar dari China lebih banyak singgah di bandar ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum melanjutkannya di India.

Pada tahun 990, Dharmawangsa dari Kerajaan Medang menyerang Palembang. Pada penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun Culamanivarmadeva, raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat serangan dari pihak asing. Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menjarah Palembang pada tahun 1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, tentera Chola menjarah harta kerajaan yang melimpah ruah sebagai harta rampasan perang.

Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkawal yang mengakibatkan pindahnya ibukota Sriwijaya ke Jambi. Sejak perpindahan ini Palembang hanya menjadi bandar pelabuhan sederhana yang tidak bererti lagi bagi para peniaga asing.

Fasa Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kuasa besar yang mengawal bandar. Pada masa itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kuasa-kuasa tempatan seperti kumpulan Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kumpulan Si Gentar Alam di daerah perbukitan, kumpulan Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kumpulan Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan, dan sebagainya. ((fact)) Selain itu beberapa peniaga China menjadikan bandar ini sebagai pangkalan perniagaan mereka. Orang Laut juga menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.

Pada fasa inilah muncul putera Sriwijaya yang terakhir, Parameswara. Setelah penyerangan Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama Sang Nila Utama pergi melarikan diri ke Tumasik. Di sana ia membunuh gabenor Tumasik yang berkebangsaan Thai. Sewaktu pasukan Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Melaka di Semenanjung Malaya, dan mendirikan Kerajaan Melaka. Parameswara memeluk Islam untuk berkahwin dengan puteri Samudera Pasai dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Shah. Melaka berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal perairan Selat Melaka dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah pengaruhnya.

Fasa Kesultanan Palembang Darussalam

((Rencana | Kesultanan Palembang))

Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar), dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan pengganti Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengahwinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Melayu pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropah (Belanda dan Inggeris).

Fasa Kolonialisme

Fail:Visitmusilogo.jpg
Logo "Visit Musi 2008"

Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kekalahan Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran besar yang melibatkan Jeneral de Kock, Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan selepas Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibahagikan menjadi dua Keresidenan besar, dan pemukiman di Palembang dibahagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.

Sekarang

Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" pada tarikh 27 September 2005. Presiden mendedahkan bahawa Palembang dapat dijadikan bandar pelancongan air seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kemboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".

Masa Depan

Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu bandar pelaksana pesta sukan sukan dua tahunan se-Asia Tenggara iaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.

Keadaan Geografi

Letak Geografi

Secara geografi, Palembang terletak pada 2 ° 59'27 .99 "LS 104 ° 45'24 .24" BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km ² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari paras laut. Letak Palembang cukup selesa kerana dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi, yang dilintasi Jambatan Ampera, yang berfungsi sebagai sarana pengangkutan dan perdagangan antar wilayah.

Iklim dan Topografi

Iklim Palembang merupakan iklim kawasan tropika dengan angin lembap nisbi, kelajuan angin berkisar antara 2,3 km / jam - 4,5 km / jam. Suhu bandar berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebahagian kecil wilayah bandar yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, iaitu pada bahagian utara bandar. Sebahagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl.

Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70 C, tertinggi 24,50 C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40 C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30 C. Tanah dataran tidak tergenang air: 49%, tanah tergenang bermusim: 15%, tanah tergenang terus menerus: 37% dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (daripada jumlah dahulu 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.

Tropika lembap nisbi, suhu di antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm / tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter, dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandungi minyak bumi, yang juga dikenali dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara bandar. Sebahagian bandar Palembang digenangi air, terlebih lagi bila berlaku hujan terus menerus.

Batas Wilayah

((Batas_USBT | Utara = Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin | Selatan = Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim | Barat = Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin | Timur = Balai Makmur Kecamatan Banyuasin I [[Kabupaten Banyuasin]

Keselamatan

Kodam II Sriwijaya

Kerajaan

Kota Palembang dibahagikan ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan tersebut iaitu:

Penduduk

Gadis Palembang

Penduduk Palembang merupakan etnik Melayu, dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek tempatan yang kini dikenali sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komuniti kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Cina, Arab dan India. Kota Palembang mempunyai beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Cina dan Kampung Al-Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

Agama majoriti di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat juga penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

((Bandar besar di Indonesia | image = Jembatanamperakalasenja.jpg))

Teknologi

Masyarakat Palembang merupakan masyarakat yang celik teknologi, banyak warung internet yang menjamur di kota Palembang, dan disokong oleh kemudahan-kemudahan seperti cyber park di pelbagai tempat bahkan tempat beribadah.

Oleh itu tidak hairanlah kalau melihat seorang anak Sekolah Dasar hingga dewasa telah faham akan teknologi.

Pelancongan

Objek Wisata

  • Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bahagian iaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Wilayah Sumatera Selatan . Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, kilang baja PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jambatan Musi II, Masjid al Munawar, dll.
  • Jembatan Ampera, sebuah jambatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jambatan ini dibina pada tahun 1962 dan dibina dengan menggunakan harta rampasan Jepun serta tenaga ahli dari Jepun.
  • Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid yang terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasiti 15.000 jemaah .
  • Benteng Kuto besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bahagian dalam benteng terdapat pejabat kesihatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibina atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropah dan tidak diberi nama pahlawan Eropah .
  • Bangunan Pejabat Walikota, terletak di pusat bandar, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air kerana berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh bandar sehingga juga dikenali juga sebagai Pejabat Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak bangunan yang mempercantik wajah kota di malam hari.
  • Kambang Iwak Family Park, sebuah tasik pelancongan yang terletak di tengah bandar, berhampiran dengan tempat tinggal walikota Palembang. Di tepian tasik ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari cuti. Selain itu di tengah tasik ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
  • Hutan Wisata punti Kayu, sebuah hutan wisata bandar yang terletak sekitar 7 km dari pusat bandar dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat kawasan rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet tempatan.
  • Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di kawasan ini.
  • Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam - makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
  • Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah bandar, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya didalam bangunan ini terdapat benda - benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
  • Museum Balaputradewa, sebuah muzium yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
  • Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di berhampiran Jambatan Ampera dan Benteng Kuto besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
  • Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Wilayah Sumatera Selatan.
  • Kawah tengkurep
  • Masjid Cheng-Ho Sriwijaya
  • Kampung Kapitan
  • Kampung Arab
  • Fantasy Island
  • Bagus Kuning
  • Pusat Kerajinan Songket
  • Pulau Kemaro
  • Kilang Minyak Pertamina
  • Kilang Pupuk Pusri
  • Sungai Gerong

Seni dan Budaya

Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan bandar ini sebagai bandar multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk bandar ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini boleh dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas / Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeza bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.

Seni yang terdapat di Palembang antara lain:

  • Seni Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang).
  • Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tetamu-tetamu, dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
  • Lagu Daerah seperti Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, dan Ribang Kemambang
  • Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit

Kota Palembang juga selalu mengadakan pelbagai festival setiap tahun antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Jun dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan, dan Tahun Baru Masihi .

Makanan Khas

Pempek merupakan makanan khas Palembang yang telah terkenal seantero nusantara]] Bandar ini memiliki komuniti Cina cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang diperbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.

  • Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berjaya membangunkan bahan dasar tersebut menjadi pelbagai jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, mahupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah, dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambah sos pekat berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe, dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut sos cuka (cuko).
  • Tekwan, makanan khas Palembang dengan paparan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambah kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
  • Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil - kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap.
  • Laksan, berbahan dasar dan berbentuk seperti pempek, dipotong kecil - kecil dan kemudian disiram kuah santan.
  • Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk menyerupai tekwan dan disiram kuah santan.
  • Mie celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepun, disiram dengan kuah kental pati udang dan daging udang.
  • Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk menyerupai dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
  • Pindang Patin, salah satu makanan istimewa Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambah hirisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas, dan segar.
  • Pindang Tulang, berbahan dasar tulang lembu dengan sedikit daging yang masih melekat dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
  • Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis dan gurih.
  • Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta hirisan cili dan bawang, bentuknya seperti sos dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
  • Otak - otak, variasi pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang ditambah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api, dan biasa disantap dengan sos cili / kacang.
  • Kemplang, berbahan dasar seperti pempek, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang boleh dimasak dengan cara digoreng atau panggang hingga mengembang.
  • Keropok, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
  • Kue Maksubah, kuih khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang diperlukan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adunan kemudian diproses mirip adunan kek lapis. Rasanya enak, manis, dan legit. Kuih ini dipercayai sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tetamu kehormatan. Namun saat ini kuih maksubah boleh didapati di seluruh Palembang dan sering disajikan pada hari raya.
  • Kue Lapan Jam, dengan adunan mirip kue maksubah, kuih ini benar - benar sesuai dengan namanya kerana dalam proses pembuatannya memerlukan masa lapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tetamu kehormatan dan sering disajikan pada hari raya.
  • Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan pulut dan mempunyai rasa manis dan legit.

Sukan

Stadium Gelora Sriwijaya dibina dalam rangka penyelenggaraan Pekan Sukan Nasional XVI pada tahun 2004. Stadium ini terletak di daerah Jakabaring, di bahagian selatan Palembang. Bentuk dari stadium diilhami dari bentuk paparan perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadium berkapasiti 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua perlawanan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007, iaitu babak penyisihan kumpulan D antara ((timnas | Arab Saudi)) dan ((timnas | Bahrain)) serta perebutan tempat ke-tiga antara ((timnas | Korea Selatan)) dengan ((timnas | Jepun)).

Selain itu, stadium ini merupakanhomebasebagi kelab bola sepak Palembang, Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang merupakan kelab bola sepak kebanggaan masyarakat Palembang.

Dan juga Palembang memiliki sebuah kelab bola tampar bernama Palembang Bank SUMSELBABEL.

Pusat-pusat Perbelanjaan

  • Palembang Indah Mall, merupakan mall terbaru di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
  • Palembang Square, merupakan mall Teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Carrefour, Grand JM, dll.
  • Palembang Trade Center
  • International Plaza, merupakan mall tertua di Palembang. Juga merupakan pusat bergerak terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department Store, Superindo, dll.
  • JM Pasaraya
  • JM Kenten
  • Lotte Mart
  • Ramayana Department Store
  • Sumatera Department Store
  • Megahria Department Store
  • Center Point Square]]
  • Ilir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dll)
  • Pasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar gubah dll.

Hotel

Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:

  • Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang
  • Novotel Hotel Palembang
  • Hotel Grand Zuri Palembang
  • Hotel Horison Palembang
  • The Jayakarta Daira Hotel Palembang
  • Hotel Sanjaya Palembang
  • Hotel Swarna Dwipa Palembang
  • Hotel Royal Asia Palembang
  • Sahid Imara Hotel Palembang
  • Hotel Lembang Palembang
  • Hotel Princess Palembang
  • Sriwijaya Hotel

Pendidikan

Universiti di Palembang:

Universiti Sriwijaya saat ini menduduki urutan ke-15 Universiti Terbaik di Indonesia versi Webometrics Januari 2010. Kedudukan Universiti Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Julai 2009 (peringkat ke-29), dan edisi Julai 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universiti Sriwijaya menduduki peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universiti Lampung (Unila), Universiti Sumatera Utara (USU) dan Universiti Riau (Unri).

  • Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Institut Agama Islam Negeri Raden Fattah Palembang
  • Sekolah Kewartawanan Indonesia
  • Sekolah Kewartawanan Pertama di Indonesia, SJI dirasmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah Kewartawanan ini merupakan sekolah kewartawanan antarabangsa pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan UNESCO. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Wilayah Sumatera Selatan.
  • Universiti Bina Darma
  • Universiti Indo Global Mandiri
  • Universiti Muhammadiyah Palembang
  • Universiti Katolik Musi Charitas
  • Universiti Palembang
  • Universiti Syahyakirty
  • Universiti IBA
  • Universiti Taman Siswa
  • Universiti PGRI Palembang
  • Universiti Kader Bangsa
  • Universiti Tridinanti
  • Universiti Terbuka

Pengangkutan

Lapangan Terbang Antarabangsa Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang]] Warga Palembang banyak menggunakan bas dan pengangkutan bandar sebagai sarana pengangkutan. Selain menggunakan bas dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa syarikat teksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain teksi dan pengangkutan bandar di Palembang dapat dijumpai bajaj yang berperanan sebagai pengangkutan perumahan, dimana setiap bajaj mempunyai kod warna tertentu yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah bandar yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga mengenal pengangkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui pelbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universiti Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010 laluan pengangkutan bandar dan bas bandar di beberapa bahagian bandar akan digantikan oleh kenderaan awam baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bas Trans Jakarta di Kuala Lumpur. Hal ini akan terus dilakukan secara berperingkat di bahagian bandar yang lain dengan tujuan untuk mengurangkan jumlah kenderaan awam di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkawal jumlahnya serta mengurangkan kesesakan kerana kenderaan ini mempunyai laluan laju khusus yang terpisah dari kenderaan lain.

Palembang memiliki sebuah Lapangan Terbang Antarabangsa iaitu Lapangan Terbang Antarabangsa Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). Lapangan terbang ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik penerbangan domestik dan antarabangsa. Lapangan terbang ini juga menjadi embarkasi Haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik sahaja melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung, Batam, Pangkal Pinang, dan bandar-bandar lain, sedangkan penerbangan antarabangsa melayani Singapura, Kuala Lumpur, Melaka, Cina, dan Thailand.

Palembang juga mempunyai tiga pelabuhan utama iaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir, dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibina pelabuhan Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk dan keluar Sumatera Selatan.

Media

Televisyen

Seluruh media televisyen kebangsaan saat ini sudah siaran di Palembang. TVRI, dan swasta lain juga berpusat di Kuala Lumpur: RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, TvOne, Global TV, Sky Tv.

Dan Televisyen Tempatan seperti Palembang Tv (Pal Tv), Sriwijaya Tv.

Surat khabar

Beberapa surat khabar yang diterbitkan di antara lain Kompas, The Djakarta Pos, Sumatera Express, Sriwijaya Post, Sumsel Post, Palembang Post, Palembang Express, Seputar Indonesia, Radar Palembang, Berita Pagi.

Radio
  • Trijaya FM 87,6
  • RRI Pro 2 FM 88,4
  • OZ FM 89,2
  • Female FM 90,0
  • Sentra FM 90,8
  • RRI Pro 3 FM 91,6
  • RRI Pro 1 FM 92,4
  • Sriwijaya FM 94,3
  • Chandra Buana FM 95.1
  • Eljhon FM 95,9
  • Musi FM 96,7
  • Elita FM 98,3
  • SPI FM 99,1
  • Smart FM 101,8
  • Sonora FM 102,6
  • LCBS FM 103,4
  • Momea FM 104,2
  • Lanugraha FM 105,0
  • Ramona FM 105,8
  • Dangdut TPI FM 106,7
  • Global FM 107.3
  • B-Radio Fm 107.7

Tokoh-tokoh berdarah Palembang

Budayawan:

Politik

Pahlawan:

Artis:

News Anchor / Presenter

Lain-Lain

Group Band:

Prestasi

Beberapa prestasi Kota Palembang:

  • Kedudukan I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award)
  • Kedudukan I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award)
  • Kedudukan I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award)
  • Kedudukan I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award)
  • Taman Kota Terbaik se-Indonesia atas nama Kambang Iwak (KI Family Park)
  • Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.

Lihat juga

Pautan luar