Kesan ular tedung: Perbezaan antara semakan
Asas rencana hasil pengembalian dan penyejagatan kandungan bahasa Melayu Indonesia |
Tiada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Indiancobra.jpg|thumb|240px|Ular tedung spesies ''Naja naja.'']] |
|||
'''Kesan ular tedung''' (''cobra effect'') ialah kesan yang berlaku di mana suatu tindakan yang dirancang sebagai suatu penyelesaian kepada masalah tertentu hanya memburukkan atau memparahkan lagi keadaan tersebut.<ref name="brickman">{{Cite journal|last=Brickman|first=Leslie H.|title=Preparing the 21st Century Church |pages=326|date=2002-11-01|isbn=978-1-59160-167-8|url=https://books.google.com/books?id=R6ocCjZIrrUC}}</ref> |
'''Kesan ular tedung''' (''cobra effect'') ialah kesan yang berlaku di mana suatu tindakan yang dirancang sebagai suatu penyelesaian kepada masalah tertentu hanya memburukkan atau memparahkan lagi keadaan tersebut.<ref name="brickman">{{Cite journal|last=Brickman|first=Leslie H.|title=Preparing the 21st Century Church |pages=326|date=2002-11-01|isbn=978-1-59160-167-8|url=https://books.google.com/books?id=R6ocCjZIrrUC}}</ref> |
||
[[Berkas:Indiancobra.jpg|ka|jmpl|240px|Kobra india]] |
|||
'''Efek kobra''' terjadi ketika solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan suatu masalah justru malah memperparah masalah itu. |
|||
== Asal mula == |
== Asal mula == |
||
Istilah ini bermula |
Istilah ini bermula daripada sebuah [[anekdot]] pada masa [[Raj British|India diperintah]] [[Empayar British]] di mana pihak pemerintah British merasa khawatir dengan jumlah [[ular tedung]] beracun yang meliar di [[Delhi]].<ref name="freak"/> Maka dari itu, mereka menawarkan hadiah untuk setiap ular tedung yang mati dibunuh. |
||
Awalnya strategi ini cukup berhasil karena banyak sekali ular yang dibunuh untuk mendapatkan hadiah. Namun, orang-orang mulai sedar bahawa mereka dapat menjadikan polisi ini sebagai sumber pendapatan dengan mengembangbiakkan ular kobra. Setelah pemerintah menyadari hal ini, program pemberian hadiah dihentikan, sehingga ular-ular yang telah dikembangbiakkan kini tidak berharga lagi dan lalu dilepas. Akibatnya, populasi kobra liar malah meningkat. Maka dari itu, solusi berupa "program penawaran hadiah" justru malah memparahkan lagi situasinya.<ref name="schwarz">{{Cite book| last= Schwarz| first=Christian A.|title=NCD Implementation Guide|publisher=Carol Stream Church Smart Resources|year=1996|pages=126 }} Dikutup di Brickman, hlm. 326.</ref> |
|||
=== Situasi seumpama === |
|||
Insiden serupa terjadi di [[Hanoi]], [[Vietnam]], pada masa penjajahan Perancis di mana pemerintah kolonial menawarkan hadiah untuk setiap [[tikus]] yang dibunuh<ref name="freak" /> - untuk memperoleh hadiah, ekor tikus yang telah diputus harus ditunjukkan. Namun, pejabat kolonial mulai melihat tikus-tikus di Hanoi yang tidak memiliki ekor. Penangkap tikus Vietnam akan menangkap tikus, mencopot ekornya, dan lalu melepaskannya ke selokan agar tikus-tikus ini dapat bereproduksi dan menghasilkan lebih banyak tikus untuk ditangkap.<ref>{{Cite journal |first=Michael G. |last=Vann |title=Of Rats, Rice, and Race: The Great Hanoi Rat Massacre, an Episode in French Colonial History |journal=French Colonial History |year=2003 |volume=4 |issue= |pages=191–203 |doi=10.1353/fch.2003.0027 }}</ref> |
|||
Sejarawan [[Michael G. Vann|Michael Vann]] berpendapat bahawa contoh kobra dari India tidak dapat dibuktikan, tetapi contoh tikus di Vietnam memang terbukti, sehingga istilah ini difikirkan sesetengah pihak sebaiknya dijuluki "kesan tikus" (''rat effect'').<ref name="freak">{{cite web |url=http://freakonomics.com/2012/10/11/the-cobra-effect-a-new-freakonomics-radio-podcast/ |first=Stephen J. |last=Dubner |publisher=Freakonomics, LLC |title=The Cobra Effect: A New Freakonomics Radio Podcast |date=11 October 2012 |accessdate=24 February 2015}}</ref> |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Semakan pada 09:54, 2 Jun 2020
Kesan ular tedung (cobra effect) ialah kesan yang berlaku di mana suatu tindakan yang dirancang sebagai suatu penyelesaian kepada masalah tertentu hanya memburukkan atau memparahkan lagi keadaan tersebut.[1]
Asal mula
Istilah ini bermula daripada sebuah anekdot pada masa India diperintah Empayar British di mana pihak pemerintah British merasa khawatir dengan jumlah ular tedung beracun yang meliar di Delhi.[2] Maka dari itu, mereka menawarkan hadiah untuk setiap ular tedung yang mati dibunuh.
Awalnya strategi ini cukup berhasil karena banyak sekali ular yang dibunuh untuk mendapatkan hadiah. Namun, orang-orang mulai sedar bahawa mereka dapat menjadikan polisi ini sebagai sumber pendapatan dengan mengembangbiakkan ular kobra. Setelah pemerintah menyadari hal ini, program pemberian hadiah dihentikan, sehingga ular-ular yang telah dikembangbiakkan kini tidak berharga lagi dan lalu dilepas. Akibatnya, populasi kobra liar malah meningkat. Maka dari itu, solusi berupa "program penawaran hadiah" justru malah memparahkan lagi situasinya.[3]
Situasi seumpama
Insiden serupa terjadi di Hanoi, Vietnam, pada masa penjajahan Perancis di mana pemerintah kolonial menawarkan hadiah untuk setiap tikus yang dibunuh[2] - untuk memperoleh hadiah, ekor tikus yang telah diputus harus ditunjukkan. Namun, pejabat kolonial mulai melihat tikus-tikus di Hanoi yang tidak memiliki ekor. Penangkap tikus Vietnam akan menangkap tikus, mencopot ekornya, dan lalu melepaskannya ke selokan agar tikus-tikus ini dapat bereproduksi dan menghasilkan lebih banyak tikus untuk ditangkap.[4]
Sejarawan Michael Vann berpendapat bahawa contoh kobra dari India tidak dapat dibuktikan, tetapi contoh tikus di Vietnam memang terbukti, sehingga istilah ini difikirkan sesetengah pihak sebaiknya dijuluki "kesan tikus" (rat effect).[2]
Rujukan
- ^ Brickman, Leslie H. (2002-11-01). "Preparing the 21st Century Church": 326. ISBN 978-1-59160-167-8. Cite journal requires
|journal=
(bantuan) - ^ a b c Dubner, Stephen J. (11 October 2012). "The Cobra Effect: A New Freakonomics Radio Podcast". Freakonomics, LLC. Dicapai pada 24 February 2015.
- ^ Schwarz, Christian A. (1996). NCD Implementation Guide. Carol Stream Church Smart Resources. m/s. 126. Dikutup di Brickman, hlm. 326.
- ^ Vann, Michael G. (2003). "Of Rats, Rice, and Race: The Great Hanoi Rat Massacre, an Episode in French Colonial History". French Colonial History. 4: 191–203. doi:10.1353/fch.2003.0027.