Keluarga: Perbezaan antara semakan

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Tiada ringkasan suntingan
Baris 22: Baris 22:
* [[Keluarga inti]] yang terdiri dari [[suami]], [[isteri]] dan [[Kanak-kanak|anak]].
* [[Keluarga inti]] yang terdiri dari [[suami]], [[isteri]] dan [[Kanak-kanak|anak]].
* [[Keluarga konjugal]] yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.<ref name="ric">Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58</ref>
* [[Keluarga konjugal]] yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.<ref name="ric">Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58</ref>
* [[Keluarga luas]] yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.<ref>Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum Press. hal 349.</ref> Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.<ref name="Jhonson">Jhonson, C.L. 1988. ''Ex Familia''. New Brunswick: Rutger University Press.</ref>
* [[Keluarga luas]] yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.<ref>Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum Press. hal 349.</ref> Keluarga luas meliputi hubungan antara orang tua saudara dan keluarga datuk nenek.<ref name="Jhonson">Jhonson, C.L. 1988. ''Ex Familia''. New Brunswick: Rutger University Press.</ref>


=== Keluarga inti ===
=== Keluarga inti ===
Baris 28: Baris 28:


== Peranan ==
== Peranan ==
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, [[kelompok]] dan [[masyarakat]].<ref name="Jhonson" />
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antaraperibadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, [[kelompok]] dan [[masyarakat]].<ref name="Jhonson" />


Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:


# [[Ayah]] sebagai [[suami]] dari [[istri]] dan ayah dari [[anak]]-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai [[kepala]] keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.<ref name="Jhonson" />
# [[Ayah]] sebagai [[suami]] dari [[isteri]] dan ayah dari [[anak]]-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai [[kepala]] keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.<ref name="Jhonson" />
# [[Ibu]] sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.<ref name="Jhonson" />
# [[Ibu]] sebagai isteri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.<ref name="Jhonson" />
# [[Anak-anak]] melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik [[fisik]], [[mental]], [[sosial]], dan spiritual.<ref name="Jhonson" />
# [[Anak-anak]] melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik [[fisik]], [[mental]], [[sosial]], dan spiritual.<ref name="Jhonson" />


Baris 51: Baris 51:
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:


* Fungsi [[Pendidikan]] dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.<ref name="ric" />
*[[Pendidikan]]: dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.<ref name="ric" />
* Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.<ref name="ric" />yhjb
* Sosialisasi: anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.<ref name="ric" />
* Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.<ref name="ric" />
* Perlindungan: dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.<ref name="ric" />
* Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.<ref name="ric" />
* Perasaan: dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.<ref name="ric" />
* Fungsi [[Agama]] dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.<ref name="ric" />
*[[Agama]]: dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.<ref name="ric" />
* Fungsi [[Ekonomi]] dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.<ref name="ric" />
*[[Ekonomi]] dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keperluan-keperluan keluarga.<ref name="ric" />
* Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.<ref name="ric" />
* Rekreatif atau riadah: dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara menonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.<ref name="ric" />
* Fungsi [[Biologis]] dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.<ref name="ric" />
* [[Biologi]]: dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan [[keturunan]] sebagai [[generasi]] selanjutnya.<ref name="ric" />
* Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.<ref name="ric" />
* Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepreibadian anggota keluarga.<ref name="ric" />


== Bentuk keluarga ==
== Bentuk keluarga ==
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas <ref>Fr Tderique Holdert dan Gerrit Antonides, “Family Type Effects on Household Members Decision Making”, ''Advances in Consumer Research Volume 24'' (1997), eds. Merrie Brucks and Deborah J. MacInnis, Provo, UT: Association for Consumer Research, Pages: 48-54</ref>.
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, iaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola kekuasaan.<ref>Fr Tderique Holdert dan Gerrit Antonides, “Family Type Effects on Household Members Decision Making”, ''Advances in Consumer Research Volume 24'' (1997), eds. Merrie Brucks and Deborah J. MacInnis, Provo, UT: Association for Consumer Research, Pages: 48-54</ref>


=== Berdasarkan lokasi ===
=== Berdasarkan lokasi ===


* ''Adat utrolokal'', yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
* ''Adat utrolokal'', iaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami isteri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat isteri;
* ''Adat virilokal'', yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
* ''Adat virilokal'', iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
* ''Adat uxurilokal'', yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
* ''Adat uxurilokal'', iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat isteri;
* ''Adat bilokal'', yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
* ''Adat bilokal'', iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat isteri pada masa tertentu pula (bergantian);
* ''Adat neolokal'', yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
* ''Adat neolokal'', iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun isteri;
* ''Adat avunkulokal'', yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
* ''Adat avunkulokal'', iaitu adat yang mengharuskan sepasang suami isteri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara lelaki ibu (avunculus) dari pihak suami;
* ''Adat natalokal'', yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .
* ''Adat natalokal'', iaitu adat yang menentukan bahwa suami dan isteri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .


=== Berdasarkan pola otoritas ===
=== Berdasarkan pola kuasa ===


* ''Patriarkal'', yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
* ''Patriarkal'', yakni kuasa di dalam keluarga dimiliki oleh lelaki (lelaki tertua, umumnya ayah)
* ''Matriarkal'', yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
* ''Matriarkal'', yakni kuasa di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
* ''Equalitarian'', yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
* ''Equalitarian'', yakni suami dan isteri membahagi kuasa secara seimbang.


== Subsistem sosial ==
== Subsistem sosial ==
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).<ref name="Minuchin">{{cite book|url=|title=Families and Family Therapy|last=Minuchin|first=S|date=1974|publisher=Harvard University Press|isbn=|location=Cambridge, MA|pages=|doi=|id=|authorlink=|coauthors=}}</ref> Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.<ref name="Minuchin" /> Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.<ref name="Minuchin" /> Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.<ref name="Minuchin" />
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-isteri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).<ref name="Minuchin">{{cite book|url=|title=Families and Family Therapy|last=Minuchin|first=S|date=1974|publisher=Harvard University Press|isbn=|location=Cambridge, MA|pages=|doi=|id=|authorlink=|coauthors=}}</ref> Subsistem suami-isteri terdiri dari seorang lelaki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.<ref name="Minuchin" /> Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.<ref name="Minuchin" /> Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.<ref name="Minuchin" />


== Keluarga Sejahtera ==
== Keluarga Sejahtera ==
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-isteri atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.


=== Tahapan keluarga ===
=== Tahapan keluarga ===
Baris 142: Baris 142:
* Status social
* Status social


dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitubapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi pentingkarena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki,karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut
dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitubapak/suami, ibu/isteri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi pentingkarena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki,karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut


* Peran social
* Peran social
Baris 150: Baris 150:
* Norma social
* Norma social


yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yangmenggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan social
iaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yangmenggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan social


=== Ciri-ciri keluarga sejahtera ===
=== Ciri-ciri keluarga sejahtera ===

Semakan pada 18:46, 20 Ogos 2020

Keluarga asas
Keluarga luas

Keluarga [kĕ.luar.ga] (Tulisan Jawi: کلوارݢ, kognat bahasa Jawa: kulawarga) ialah satu kumpulan manusia yang dihubungkan melalui pertalian darah, perkahwinan atau penjagaan di mana para anggotanya tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling bergantungan.[1]

Ia merupakan unit terkecil dalam sesebuah masyarakat yang asasnya terdiri daripada orang tua dan anak; orang tua tersebut ada baik secara berpasangan (sebagai suami isteri) ataupun tunggal - sama ada kerana kematian pasangan (duda atau janda) mahupun perceraian dengan pasangan tersebut.

Takrifan

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.[2]

Di Barat, keluarga didefinisikan sebagai satu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan darah atau pertalian sah seperti perkahwinan dan pengambilan anak angkat. Banyak ahli antropologi berpendapat istilah "darah" perlu difahami secara metaforik kerana banyak masyarakat bukan Barat mempunyai konsep berkeluarga yang tidak bersandarkan "darah".

Silang budaya keluarga

Berdasarkan antropologi dan sosiologi, fungsi utama sesebuah keluarga ialah untuk menambah bilangan anggota masyarakat sama ada dengan cara biologi atau sosial (iaitu perkahwinan). Oleh itu, seseorang akan merasai perubahan perasaan berkeluarga misalnya bagi anak anak, keluarga bersifat orientasi, iaitu keluarga bertanggungjawab untuk meletak mereka kepada masyarakat melalui pendidikan dan sebagainya. Manakala bagi ibu bapa, keluarga bersifat prokreasi yang mana matlamat utama ialah menghasilkan, membudayakan dan mensosialkan zuriat. Walau bagaimanapun menghasilkan zuriat bukanlah tujuan utama sesebuah keluarga. Dalam masyarakat yang mempunyai pembahagian dalam pekerjaan, kehendak berkeluarga, dan hasil hubungan antara suami dan isteri, pembentukan isi rumah yang produktif dan ekonomi adalah amat penting.

Jenis

Ada beberapa jenis keluarga, yakni:

  • Keluarga inti yang terdiri dari suami, isteri dan anak.
  • Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.[3]
  • Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.[4] Keluarga luas meliputi hubungan antara orang tua saudara dan keluarga datuk nenek.[5]

Keluarga inti

Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.[6]

Peranan

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antaraperibadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.[5]

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:

  1. Ayah sebagai suami dari isteri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.[5]
  2. Ibu sebagai isteri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.[5]
  3. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.[5]

Tugas

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:[perlu rujukan]

  • Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  • Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  • Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Sosialisasi antar anggota keluarga.
  • Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  • Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  • Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  • Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

  • Pendidikan: dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.[3]
  • Sosialisasi: anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.[3]
  • Perlindungan: dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.[3]
  • Perasaan: dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.[3]
  • Agama: dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.[3]
  • Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keperluan-keperluan keluarga.[3]
  • Rekreatif atau riadah: dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara menonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.[3]
  • Biologi: dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.[3]
  • Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepreibadian anggota keluarga.[3]

Bentuk keluarga

Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, iaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola kekuasaan.[7]

Berdasarkan lokasi

  • Adat utrolokal, iaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami isteri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat isteri;
  • Adat virilokal, iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
  • Adat uxurilokal, iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat isteri;
  • Adat bilokal, iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat isteri pada masa tertentu pula (bergantian);
  • Adat neolokal, iaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami isteri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun isteri;
  • Adat avunkulokal, iaitu adat yang mengharuskan sepasang suami isteri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara lelaki ibu (avunculus) dari pihak suami;
  • Adat natalokal, iaitu adat yang menentukan bahwa suami dan isteri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

Berdasarkan pola kuasa

  • Patriarkal, yakni kuasa di dalam keluarga dimiliki oleh lelaki (lelaki tertua, umumnya ayah)
  • Matriarkal, yakni kuasa di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
  • Equalitarian, yakni suami dan isteri membahagi kuasa secara seimbang.

Subsistem sosial

Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-isteri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).[8] Subsistem suami-isteri terdiri dari seorang lelaki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.[8] Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.[8] Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.[8]

Keluarga Sejahtera

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-isteri atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Tahapan keluarga

Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, kesehatan.

Keluarga Sejahtera Tahap جرمب

1 Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuha ndasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidkan, KB, interaksi dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan

Keluarga Sejahtera Tahap 2

Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung dan memperoleh informasi).

Keluarga Sejahtera Tahap 3

Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.

Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus

Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3. Pelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahtera. Dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.Tujuan Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun dirisendiri dan lingkungannya.

Pokok-pokok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera

  • Pembinaan ketahanan fisik keluarga

keluargaKegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan fisik keluarga.Contoh : pembinaan gizi keluarga termasuk gizi ibu hamil, stimulasi pertumbuhanbalita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha tanaman obat keluarga,dan lain-lain.

  • Pembinaan ketahanan non fisik keluarga

Kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan non fisik keluarga.Contoh : pembinaan kesehatan mental keluarga, stimulasi perkembangan balita,konseling keluarga, dan lain-lain.

Pembinaan Keluarga Sejahtera

Pembinaan Keluarga Sejahtera Dalam Aspek Agama, Pendidikan, Sosial, Budaya,dan Ekonomi.

Aspek agama

Agama memiliki peran penting dalam membina keluarga sejahtera. Agama yangmerupakan jawaban dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia adalah ajaranatau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada TuhanYang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia danmanusia serta lingkungannya. Oleh karena itu, sebuah keluarga haruslah memiliki danberpegang pada suatu agama yang diyakininya agar pembinaan keluarga sejahtera dapat terwujud sejalan dengan apa yang diajarkan oleh agama

Aspek pendidikan

Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak penting.Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika seoranganak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang tua juga harusbaik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang benar maka semua manusia akan hidupberdampingan dan damai. Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam pendidikan karakter anak.Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akansulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (sekolah) untuk memperbaikinya.Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnyamasyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memilkikesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak dirumah.Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Polaasuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dan orang tua yang meliputipemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum, dll) dan kebutuhan psikologis(seperti rasa aman, kasih sayang, dll), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, polaasuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikankarakter anak

Aspek ekonomi

pemerintah mengelompokkan keluarga diIndonesia ke dalam dua tipe : keluarga pra-sejahtera Yang kita bayangkan ketika mendengar keluarga tipe ini adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya berupa sandang, pangan, danpapan. Keluarga pra-sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapatmenempuh pendidikan secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belummemperhatikan masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyaimasalah tempat tinggal dan masih perlu mendapat bantuan sandang dan pangan. tipe keluarga sejahtera Yang terbayang ketika mendengar keluarga tipe ini adalahsebuah keluarga yang sudah tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Keluarga sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya dua atau tiga,mampu menempuh pendidikan secara layak, memiliki penghasilan tetap, sudah menaruhperhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyaitempat tinggal dan tidak perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.Selama ini konsentrasi pembinaan terhadap keluarga yang dilakukan oleh pemerintahadalah menangani keluarga pra-sejahtera. Hal itu terlihat dari program-program dasar pembinaan keluarga seperti perencanaan kelahiran (KB), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), pelayanan kesehatan gratis, pembinaan lansia, pengadaan rumah khususkeluarga pra-sejahtera dan sejenisnya

Aspek sosial budaya

Perkembangan anak pada usia antara tiga-enam tahun adalah perkembangan sikapsosialnya. Konsep perkembangan sosial mengacu pada perilaku anak dalam hubungannyadengan lingkungan sosial untuk mandiri dan dapat berinteraksi atau untuk menjadimanusia sosial. Interaksi adalah komunikasi dengan manusia lain, suatu hubungan yangmenimbulkan perasaan sosial yang mengikatkan individu dengan sesama manusia,perasaan hidup bermasyarakat seperti tolong menolong, saling memberi dan menerima,simpati dan empati, rasa setia kawan dan sebagainya.

Tiga elemen utama dalam keluarga

Terdapat tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga :

  • Status social

dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitubapak/suami, ibu/isteri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi pentingkarena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki,karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut

  • Peran social

yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya

  • Norma social

iaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yangmenggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan social

Ciri-ciri keluarga sejahtera

Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :

  • saling terbuka antar anggota keluarga
  • terciptanya rasa saling percaya
  • terpenuhinya segala kebutuhan
  • adanya saling kerja sama antar keluarga
  • adanya keseimbangan dalam memberikan pendidikan untuk bekal didunia dan akhirat
  • terciptanya keharmonisan dalam keluarga
  • terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga.s

Faktor Yang perlu diberikan orang tua kepada anak agar anak mencapai dewasa yang bertanggung jawab moral :

  • Aktif melakukan komunikasi dengan anak
  • Memberikan teladan
  • Melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri
  • Mengejar prestasi
  • Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain
  • Mampu berpikir
  • Kreatif dan penuh inisiatif
  • Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
  • Mampu mengendalikan tindakan-tindakan
  • Mampu mempengaruhi lingkungan
  • Percaya kepada diri sendiri
  • Menghargai keadaan dirinya
  • Memperoleh kepuasan dari usahanya

Selain itu agar anak dapat bertanggung jawab moral, maka orang tua dapat melakukan :

  • Biarkan anak-anak membuat pilihan-pilihan masukan sendiri
  • Tunjukkan rasa hormat terhadap upaya anak
  • Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan
  • Jangan langsung menjawab pertanyaan anak
  • Dorong anak-anak menggunakan sesuatu/bahan dari luar rumah
  • Jangan menyirnakan harapan anak.

Rujukan

  1. ^ Sugeng Iwan, “Pengasuhan Anak dalam Keluarga”
  2. ^ Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
  3. ^ a b c d e f g h i j Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58
  4. ^ Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum Press. hal 349.
  5. ^ a b c d e Jhonson, C.L. 1988. Ex Familia. New Brunswick: Rutger University Press.
  6. ^ Paul B. Horton. 1987.Sosiologi. Jakarta:Erlangga. Hal 266
  7. ^ Fr Tderique Holdert dan Gerrit Antonides, “Family Type Effects on Household Members Decision Making”, Advances in Consumer Research Volume 24 (1997), eds. Merrie Brucks and Deborah J. MacInnis, Provo, UT: Association for Consumer Research, Pages: 48-54
  8. ^ a b c d Minuchin, S (1974). Families and Family Therapy. Cambridge, MA: Harvard University Press. Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (bantuan)

Pautan luar