Pegon: Perbezaan antara semakan

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Meursault2004 (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
 
Yosri (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
Lihat pula:
Lihat pula:
* [[Aksara Nusantara]]
* [[Aksara Nusantara]]
* [[Huruf Jawi]]
* [[Tulisan Jawi]]

Semakan pada 00:52, 12 Mac 2004


Pengantar

Huruf Pegon adalah huruf Arab atau lebih tepat: Tulisan Jawi yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.

Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi melainkan gundhul. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.

Di bawah ini adalah daftar huruf-huruf pegon. Huruf-huruf yang tidak ada dalam huruf Arab yang sejati, diberi lingkaran.


Huruf-Huruf Pegon


Harkat(Jawa: Sandhangan) Huruf Pegon

Huruf pegon di Jawa terutama dipergunakan oleh kalangan umat Muslim yang taat, terutama di pesantren-pesantren. Biasanya ini hanya dipergunakan untuk menulis komentar pada Al-Qur'an, tetapi banyak pula naskah-naskah manuskrip cerita yang secara keseluruhan ditulis dalam pegon. Misalkan naskah-naskah Serat Yusup.


Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah ia dengan templat tunas yang lebih spesifik.

Bacaan Selanjutnya

  • Th. Pigeaud, Literature of Java, volume III, 1970, 76 - 80
  • B. Arps, Tembang in Two Traditions, 1992
  • Titik Pudjiastuti, Sadjarah Banten, 2000, 94 - 111

Lihat pula: