Kabupaten Merangin

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kabupaten Merangin
كابوڤاتين مرڠين
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Merangin
Cogan kata: Tali Undang Tambang Teliti
Peta
Kabupaten Merangin is located in Bumi
Kabupaten Merangin
Kabupaten Merangin (Bumi)
Koordinat: 2°04′09″S 102°07′58″E / 2.0692°S 102.1328°E / -2.0692; 102.1328
Negara Indonesia
ProvinsiJambi
Ibu kotaBangko
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 24
  • Kelurahan: 10
  • Desa: 205
Pentadbiran
 • BupatiDr. H. Al Haris, S.Sos., M.H.
 • Wakil BupatiH. Mashuri S.Pd., M.M.
Keluasan
 • Jumlah7,668.61 km2 (2,960.87 batu persegi)
Penduduk
 ((2019)[1])
 • Jumlah350,643
 • Kepadatan46/km2 (120/batu persegi)
Demografi
 • AgamaIslam 96,24%
Kristen 3,73%
- Protestan 2,95%
- Katolik 0,78%
Buddha 0,02%
Hindu 0,01%[2]
 • BahasaMelayu, Kerinci, dan Minangkabau
Zon waktuUTC+07:00 (WIB)
DAURp. 565.160.895.000.-
Fauna resmiKuau
Laman sesawanghttp://www.meranginkab.go.id/

Kabupaten Merangin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Luas wilayahnya 7.668.61 km². dengan populasi 350.643 jiwa (2019). Ibu kotanya ialah Bangko. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Sarolangun-Bangko dan terbagi menjadi 24 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 10 kelurahan dan 205 desa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Keputusan. Sidang Komite Nasional Indonesia (K.N.I) Sumatra di Bukit Tinggi pada tahun 1946 ditetapkan bahwa Pulau Sumatra dibagi menjadi. tiga sub Provinsi, yaitu: Sub Provinsi Sumatra Utara, Sub Provinsi Sumatra. Tengah, Sub Provinsi Sumatra Selatan. Kemudian. dengan UU Nomor 10 tahun 1946 sub provinsi tersebut ditetapkan menjadi provinsi, di mana daerah Kresidenan Jambi yang terdiri dari Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Merangin tergabung dalam Provinsi. Sumatra Tengah. Dengan Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 18 tahun 1958, dibentuklah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi yang terdiri dari: – Kabupaten Batang Hari – Kabupaten Merangin –. Kabupaten Kerinci.

Dalam perjalanan sejarah, dengan dibentuknya Provinsi Daerah Tingkat I Jambi, yang sekaligus juga dibentuknya Kabupaten Merangin (wilayahnya saat ini adalah Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo Tebo ) yang beribu kota di Bangko. Kemudian ibu kota Kabupaten Merangin dipindahkan ke Muara Bungo yang diputuskan melalui sidang DPRD. Selanjutnya, dengan. adanya gerakan PRRI tahun 1958 Kantor Bupati Merangin di bakar dan. dibangun kembali pada tahun 1965 sebagai persiapan Kantor Bupati Sarolangun Bangko. Setelah berdirinya Kabupaten Sarolangun Bangko melalui UU No. 7 tahun 1965, maka pusat. pemerintahan ditempatkan di Bangko dan juga menempati bangunan tersebut. Setelah itu pindah ke Kantor yang baru di jalan Jendral Sudirman Km2, sedangkan kantor lama menjadi Kantor Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II.

Dengan adanya pemekaran wilayah sesuai dengan UU No. 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Merangin, Kabupaten. Sarolangun, Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, maka wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko dimekarkan menjadi dua yaitu Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. Kabupaten Sarolangun beribu kota di Sarolangun dan Kabupaten Merangin beribu kota di Bangko. Dasar pembentukan. wilayah Kabupaten Merangin. adalah Undang-undang Nomor 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan. Kabupaten Tanjung Jabung Timur (LN tahun 1999 Nomor 182, TLN Nomor 39030). Kabupaten Merangin merupakan Pengembangan dari Kabupaten Sarolangun Bangko dan hari jadinya tanggal 5 Agustus 1965.

Dalam sejarah pemerintahan, sampai saat ini Kabupaten Merangin telah dipimpin beberapa Kepala Daerah (Bupati) dan Wakil Kepala Daerah (Wakil Bupati ), yaitu: a) Kabupaten Merangin Periode 1949-1965 1. H. Muhammad Kamil, Masa Jabatan Tahun 1950-1952 (1 Januari 1950 - 1 November 1952); 2. Khusus Periode 1952 – 1959 Terdapat 3 (tiga) orang pejabat Bupati yang dimulai dari Jarjis, kemudian A. Manaf, dan dilanjutkan A. Laman; 3. H. Alisyudin, Masa Jabatan 1959-1965 b) KDH DATI II Sarolangun Bangko (SARKO) Periode 1965-1999 1. Alamsyah Braksan, Masa Jabatan Tahun 1965-1968 2. H. Syamsudin Uban,Masa Jabatan Tahun 1968-1971 3. Maam Datuk Majo Indo, Masa Jabatan Tahun 1971-1971 4. H. Mohammad Syukur, Masa Jabatan Tahun 1971-1983 5. H. A. Rahman Syukur, Masa Jabatan Tahun 1983-1987 6. Drs. H. Hasan, Masa Jabatan Tahun 1987 – 1988 7. Bambang Suko Winarno, Masa Jabatan Tahun 1988 – 1993 8. Drs. H. Zainul Imron, Masa Jabatan Tahun 1993 – 1998 9. H. Rotani Yutaka, SH, Masa Jabatan Tahun 1998 – 1999

c) Kabupaten Merangin Periode 1999 - sekarang 1. H. Rotani Yutaka, SH, Masa Jabatan Tahun 1999 – 2003 2. H. Rotani Yutaka, SH dan Drs. H. Ubay Ali, Masa Jabatan Tahun 2003 – 2008 3. Drs. H. Nalim, SH, MM dan Drs. H. Hasan Basri Harun, Masa Jabatan Tahun 2008 – 2013. 4. H. Al Haris, S.Sos, MH dan Drs. H. A. Khafid Moein, MM, Masa Jabatan Tahun 2013-2018.

Zaman Kerajaan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Merangin sebelum penjajahan Belanda merupakan suatu wilayah yang subur yang berada didataran Tinggi Jambi dan sebagian berada pada dataran rendah yang dialiri oleh beberapa Sungai yaitu Sungai Batang Tembesi, Sungai Batang Merangin dan Sungai Batang Tabir dan banyak lagi sungai-sungai kecil. Daerah ini sebelum penjajahan Kolonial Hindia Belanda merupakan pendukung Kerajaan Melayu Jambi namun mempunyai Pemerintahan sendiri dibawah tiga Depati, yaitu Depati Setiyo Nyato berkedudukan di Tanah Renah Sungai Manau, Depati Setiyo Rajo Berada di Lubuk Gaung dan Depati Setiyo Beti berada di Nalo Tantan, ditambah dengan Pemuncak Pulau Rengas dan Pembarab Pamenang serta Serampas Sungai Tenang.

Kekuasaan ketiga Depati ini lebih dikenal dengan Depati Tigo dibaruh yang merupakan satu kesatuan dari kekuasaan (kerajaan) Pucuk Jambi yang dikenal dengan Depati Tujuh Helai Kain yaitu empat diatas di Kerinci yaitu Depati Muara Langkap, Depati Hatur Bumi, Depati Biangsari dan Depati Rencong Talang dan Tigo dibaruh di Bangko. Wilayah Pucuk Jambi ini mendapat pengaruh Pagaruyung/ Minangkabau yang dapat dibuktikan bahwa Adat istiadat dan hukum adatnya ada kesamaan yang mendasar dari Hukum Adat Pagaruyung/ Minangkabau.

Zaman Penjajahan Belanda[sunting | sunting sumber]

zaman Penjajahan Belanda yang dimulai pada saat Sultan Thaha Syaifuddin Gugur Tahun 1906, semenjak itu Pemerintahan Kolonial Belanda menggunakan Pemerintahan Lokal untuk menjalankan kekuasaannya, Pemerintahan Hindia Belanda membentuk dan membagi Wilayah Kewedanaan Bangko dalam beberapa Marga, Penetapan Marga-Marga tersebut dimulai pada tahun 1916 dengan membagi Wilayah kewedanaan Bangko dalam 14 (empat belas) Marga, dan setiap Marga diperintah oleh Pasirah selaku Kepala Marga, secara Administratif Pemerintah Hindia Belanda menetapkan Wilayah Merangin merupakan Subdivisi Bangko dibawah Devisi Jambi yang masuk Kedalam Keresidenan Palembang dan terakhir ketika dibentuk Keresidenan Jambi, Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Wilayah Kewedanaan Bangko menjadi Bagian dari Keresidenan Jambi.

Zaman Pada Awal Kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Pada awal kemerdekaan Jambi masih terdiri dari beberapa kewedanaan yaitu Kewedanaan Jambi, Kewedanaan Muara Tembesi, Kewedanaan Sarolangun dan Kewedanaan Bangko, Kewedanaan Muara Bungo dan Kewedanaan Muara Tebo. Selanjutnya dengan dibentuknya beberapa daerah Otonom di Propinsi Sumatra Tengah, maka Keresidenan Jambi di bagi atas dua Kabupaten yaitu Kabupaten Merangin dan Kabupaten Batanghari.

Pada saat terjadinya Agresi Belanda I dan Agresi Belanda II, Pemerintahan Kewedanaan Jambi berada dalam Wilayah Gubernur Militer Sumatra Selatan dan dengan Keputusan Gubernur Militer Sumatra Selatan Nomor 252/1949 tanggal 22 Desember 1949 ditetapkanlah M. Kamil sebagai Bupati Kepala Pemerintahan Bangko di Bangko.

Namun oleh karena Kewedanaan Bangko merupakan bagian dari Pemerintah Sumatra Tengah, dan ketika Belanda melakukan Penyerahan Kedaulatan kepada Republik Indonesia maka Menteri Dalam Negeri menetapkan Muhammad Kamil sebagai Bupati Merangin terhitung Sejak tanggal 1 Januari 1950 dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 32/30/1952.

Keadaan Geografis[sunting | sunting sumber]

Salah satu sudut Ibukota Kabupaten Merangin

Letak Geografis[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari 11 (sebelas) Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jambi. Wilayah Kabupaten Merangin berada di bagian barat Provinsi Jambi dan secara geografis terletak antara 101, 32, 11 - 102, 50, 00 bujur timur dan 1, 28, 23 - 1, 52, 00 bujur selatan. Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah7.679 km2 atau 745,130 Ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46-1.206 m dari permukaan air laut dengan batas wilayah meliputi :

Utara kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo
Selatan Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu
Barat Kabupaten Kerinci
Timur Kabupaten Sarolangun


Topografi[sunting | sunting sumber]

Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi. Ketinggian berkisar antara 10-1.206 m dpl dengan bentang alam rata-rata bergelombang. Pada dataran rendah terletak pada ketinggian 0–100 m dpl dengan luasan 42.77 persen luas kabupaten. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100–500 m dpl seluas 32.53 persen luas kabupaten, sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 14.5 persen dari luas Kabupaten Merangin meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai, Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. Dataran rendah meliputi Kecamatan Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagaian Tabir ulu. [3]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket.
1
H. Muhammad Kamil
1 Januari 1950
1 November 1952
1
2
Jarjis
1952
1959
2
3
A. Manaf
4
A. Laman
5
H. Alisyudin
1959
1965
3
6
Alamsyah Braksan
1965
1968
4
7
H. Syamsudin Uban
1968
1971
5
8
Maam Datuk Majo Indo
1971
1971
6
9
H. Mohammad Syukur
1971
1983
7
10
H. A. Rahman Syukur
1983
1987
8
11
Drs. H. Hasan
1987
1988
12
Bambang Suko Winarno
1988
1993
9
13
Drs. H. Zainul Imron
1993
1998
10
14 Rotani Yutaka
1998
2003
11
2003
2008
12
Drs. H. Ubay Ali
15 Nalim
2008
2013
13
Drs. H. Hasan Basri Harun
16
Al Haris
6 Agustus 2013
6 Agustus 2018
14
Drs. H. A. Khafid Moein

MM

Apani Sahruddin

(Penjabat)

6 Agustus 2018
22 September 2018
(16)
Al Haris
22 September 2018
9 Desember 2020
15
Mashuri
(17)
Mashuri
17 Februari 2021
9 Desember 2020
15
[ket. 1]

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 1 2
Gerindra 4 3
PDI Perjuangan 4 4
Golkar 3 6
NasDem 4 3
Berkarya (baru) 1
PKS 2 3
Perindo (baru) 3
PPP 3 2
PAN 3 3
Hanura 4 2
Demokrat 2 3
PBB 3 0
Lambang PKPI PKPI 2 0
Jumlah Anggota 35 35
Jumlah Partai 12 12

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Pemekaran Daerah[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Tabir Raya[sunting | sunting sumber]

Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Tabir Raya dari Kabupaten Induk yaitu, Kabupaten Merangin kini sudah mulai ada titik terang untuk menjadi sebuah Kabupaten baru di Provinsi Jambi, [4] Kabupaten Tabir Raya terdiri atas 8 kecamatan:

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit Umum Daerah Kol. Abundjani, Bangko

Saat ini terdapat 5 Rumah Sakit di Merangin :

  • RSUD Kolonel Abundjani Bangko
  • RS DKT Bangko
  • RS Raudhah
  • RS Andimas
  • RS Merangin Medical Centre (MMC)

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Jembatan Layang Kota Bangko

Darat[sunting | sunting sumber]

Untuk jalur darat terdapat beberapa travel yang melayani Bangko ke kota-kota seperti:

dan tujuan-tujuan lain Sedangkan untuk menggunakan bus dapat ditempuh dengan menggunakan jasa bus di Terminal Type A Pulau Tujuh di Jalan Lintas Sumatra.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah Umum[sunting | sunting sumber]

  • MA Negeri dan Swasta  : 11 sekolah
  • SMA Negeri dan Swasta : 21 sekolah
  • SMK Negeri dan Swasta : 9 sekolah [5]
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendididkan YPM Bangko

Perguruan Tinggi[sunting | sunting sumber]

  • STKIP YPM Bangko
  • STIKES Merangin
  • STIE Bangko
  • STAI Syeh maulana Qori
  • STIH YPM Bangko
  • Universitas Darul Ulum Merangin

Parawisata[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata[sunting | sunting sumber]

Kawasan Geopark Merangin

Wisata alam[sunting | sunting sumber]

Danau Pauh dan Gunung Masurai

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Merangin mempunyai beberapa makanan khas, di antaranya :

Kabupaten Merangin juga mempunyai minuman khas yaitu Kopi jangkat

Media Massa[sunting | sunting sumber]

Televisi[sunting | sunting sumber]

Radio[sunting | sunting sumber]

  • Radio Saga FM Bangko
  • Radio Sanganam FM
  • Radio Suara Merangin FM

Koran dan media elektronik[sunting | sunting sumber]

  • Merangin Ekspres
  • Radar Sarko
  • Masurai
  • Teras Merangin
  • Seputar Merangin
  • Jurnal Merangin
  • Sarkopos
  • Bangko Independent

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Komoditi Unggulan[sunting | sunting sumber]

Komoditi unggulan Kabupaten Merangin yaitu disektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditas unggulannya adalah padi, jagung, cabai, dan kentang. Sub sektor perkebunan dengan komoditas Kelapa Sawit, Karet, dan Kopi.[7] Sub sektor perikanan komoditas unggulannya adalah budidaya keramba, dan budidaya kolam. Sub sektor peternakan komoditinya adalah kambing, dan kerbau. Sub sektor Jasa komoditinya yaitu wisata alam dan wisata budaya.

Pusat Perbelanjaan[sunting | sunting sumber]

Pasar[sunting | sunting sumber]

Minimarket[sunting | sunting sumber]

Perbankan[sunting | sunting sumber]

Untuk mendukung sektor perekonomian, terdapat 14 Bank yang beroperasi di Kabupaten Merangin, yaitu:

Sosial Budaya[sunting | sunting sumber]

  • Suku

Suku Melayu adalah penduduk asli Kabupaten Merangin yang terbagi menjadi dua yaitu suku Batin dan suku Penghulu, mereka menetap di sepanjang aliran sungai yang ada di Kabupaten Merangin seperti di sepanjang aliran Batang Merangin, Batang Tembesi, Batang Masumai, dan Batang Tabir. Sedangkan Suku Anak Dalam (SAD)/ Suku Kubu adalah suku asli kedua Kabupaten Merangin yang menetap di hutan Merangin. Selain itu di Kabupaten Merangin juga terdapat suku-suku pendatang seperti dari Kerinci, Minang, Palembang, Bengkulu Jawa, Batak, Tionghoa, Arab, India, dll.

Tokoh Merangin[sunting | sunting sumber]

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]


Pautan luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Kabupaten Merangin Dalam Angka 2020". Dicapai pada 23 Mei 2020.
  2. ^ "Provinsi Jambi Dalam Angka 2020". www.jambi.bps.go.id. Dicapai pada 23 Mei 2020.
  3. ^ Gambaran Umum Kabupaten Merangin meranginkab Diakses 19 September 2020.
  4. ^ Pemekaran Tabir Raya Belum Ada Kejelasan Pada metrojambi 7 Mei 2019. Diakses 12 September 2020
  5. ^ Data SMA dan SMK Kabupaten Merangin umm.ac.id Diakses 19 September 2020.
  6. ^ Profil Wisata Merangin meranginkab Diakses 12 September 2020
  7. ^ Data Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Merangin meranginkab Diakses 19 September 2020.


Ralat petik: Tag <ref> untuk kumpulan "ket." ada tetapi tag <references group="ket."/> yang sepadan tidak disertakan