Kontroversi pengambilan sumpah Dewan Perundangan Hong Kong

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Pada 12 Oktober 2016, suatu pertelingkahan berlaku semasa pengambilan sumpah anggota Dewan Perundangan Hong Kong (LegCo) apabila dua orang wakil Youngspiration pro-kemerdekaan, Sixtus Leung dan Yau Wai-ching melakukan tindakan provokatif mengolah sumpah taat setia jawatan mereka di hadapan setiausaha agung LegCo Kenneth Chen. Kontroversi tersebut memuncak saat Ketua Eksekutif Leung Chun-ying dan Sekretaris Keadilan Rimsky Yuen memerintahkan dewan menyingkirkan kelayakan dua legislator tersebut pada 18 Oktober, disusul oleh langkah yang diambil oleh para legislator untuk memblokir pasangan tersebut dari pengambilan kembali sumpah mereka pada hari berikutnya.

Pada 7 November tahun sama, Komite Pendirian Kongres Rakyat China menginterpretasikan Artikel 104 Hukum Dasar Hong Kong untuk "mengklarifikasi" tujuan legislator untuk menyatakan Hong Kong sebagai bagian dari China saat mereka menjabat.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Dalam pilihan raya Dewan Legislatif 2016 yang diadakan pada 4 September 2016, enam calon lokalis dengan agenda-agenda berbeda yang memperjuangkan "penentuan nasib sendiri" Hong Kong terpilih dengan 19 persen total undian, meskipun Suruhanjaya Urusan Elektoral berencana untuk membatalkan kelayakan enam calon lokalis lainnya dari memasuki pemilihan tersebut dengan alasan dukungan mereka terhadap kemerdekaan Hong Kong, termasuk anak jati Hong Kong Edward Leung yang maju dalam pemilihan Teritorial Timur Baru pada bulan Februari.[1][2] Leung juga bergnatung kepafa Sixtus Leung dari Youngspiration, 30, yang berdiri dalam konstituensi yang sama sebagai sebuah rencana "back up". Leung terpilih dengan 37,997 undian. Rakan seperjuangan partinya, Yau Wai-ching, 25, juga memenangkan kerusi terakhir di Kowloon Barat dengan 20,643 undian lalu menjadikannya perempuan termuda yang terpilih ke dalam perwakilan ini.

Kejadian[sunting | sunting sumber]

Sumpah yang tidak sah[sunting | sunting sumber]

Pada 11 Oktober 2016, sehari sebelum acara pelantikan Dewan Legislatif ke-6, pemerintah mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan para anggota terpilih Dewan Legislatif untuk bersumpah di atas Hukum Dasar dan menyatakan Kawasan Administratif Istimewa Hong Kong adalah bagian dari Republik Rakyat China sesuai dengan yang tercantum dalam Artikel 104 dari Hukum Dasar.[3] Pada keesokan harinya, lima lokalis dan lapan legislator pan-demokrasi mengambil kesempatan keberadaan mereka dalam acara pengambilan sumpah sebagai wadah unjuk rasa seperti halnya pada acara sebelumnya, dengan cara meneriakkan slogan-slogan dan membuat pernyataan tambahan sebelum dan setelah pengambilan sumpah mereka.

Namun, sumpah pan-demokrat bebas Yiu Chung-yim, Sixtus Leung dan Yau Wai-ching dari Youngspiration dianggap tidak sah oleh setiausaha agung LegCo Kenneth Chen. Yiu menambahkan frasa seperti "hak pilih universal" setelah sumpahnya yang dianggap sebagai tindakan tidak sah. Leung dan Yau mengatakan kata "negara Hong Kong" sebelum mereka mengambil sumpah sesambil membawa sebuah sepanduk yang bertuliskan "Hong Kong is not China" ("Hong Kong bukan China") serta mengolah sendiri teks sumpah taat setia (dalam bahasa Inggeris) berbaur menghina daripada People's Republic of China ("Republik Rakyat China") kepada People's Re-fucking of Chee-na[nota 1] sebanyak tiga kali.[4] Sumpah keduanya juga dianggap tidak sah, yang membuat ketiganya tidak diikutsertakan dalam pemilihan Presiden LegCo berikutnya, di mana Andrew Leung dari Aliansi Bisnis dan Profesional untuk Hong Kong secara kontroversial terpilih.[4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Nota[sunting | sunting sumber]

  1. ^ ia bentuklain perkataan "Shina", nama lama untuk China digunakan pihak penjajah Jepung semasa Perang Dunia Kedua yang kini dianggap tidak senonoh dan menghina

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ng, Joyce (2 August 2016). "Hong Kong Indigenous' Edward Leung disqualified from Legco elections". South China Morning Post.
  2. ^ Cheng, Kris (2 August 2016). "Edward Leung has not genuinely switched from pro-independence stance, says election official". Hong Kong Free Press.
  3. ^ "Government statement on oath-taking by members-elect of Legislative Council". The Government of the Hong Kong Special Administrative Region.
  4. ^ a b "Declaration of war as Hong Kong's newly elected lawmakers plunge opening session into chaos". South China Morning Post. 12 October 2016.

Pautan luar[sunting | sunting sumber]