Pergi ke kandungan

Pangea Ultima

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

[1]Pangea Ultima

Pangea Ultima, juga dikenal sebagai Pangaea Proxima, Neopangea, dan Pangea II, adalah superkontinen masa depan yang dihipotesiskan yang bisa terbentuk dalam 200-300 juta tahun mendatang. Nama ini merujuk pada kemungkinan bahwa benua-benua saat ini bisa bersatu kembali, membentuk satu daratan besar seperti yang pernah terjadi sekitar 335-175 juta tahun yang lalu dengan superkontinen Pangea.

Sejarah Konsep

Konsep Pangea Ultima pertama kali diajukan oleh ahli geologi Christopher Scotese sebagai bagian dari Proyek Paleomap, yang memetakan pergerakan benua dari masa lalu ke masa depan. Berdasarkan pergerakan tektonik saat ini, Scotese memprediksi bahwa benua-benua akan kembali bergabung menjadi satu superkontinen di masa depan.

Proses Pembentukan*

Pembentukan Pangea Ultima akan melibatkan beberapa tahap pergerakan benua:

1. Subduksi Samudra Atlantik: Samudra Atlantik yang memisahkan Amerika dari Eropa dan Afrika mungkin akan mulai menyusut karena subduksi di beberapa zona, menyebabkan Amerika dan Eurasia bergerak lebih dekat.

2. Penutupan Samudra Hindia: Australia mungkin akan bergerak ke arah utara, bertabrakan dengan Asia Timur. Afrika akan bergerak ke utara, bertabrakan dengan Eropa dan Asia, menutup Samudra Hindia.

3. Penyatuan Amerika Utara dan Selatan dengan Eurasia dan Afrika : Amerika Utara dan Selatan akan bergabung dengan Eurasia dan Afrika, akhirnya membentuk satu daratan besar.

Dampak Lingkungan

Pembentukan Pangea Ultima akan memiliki dampak signifikan terhadap iklim global, pola cuaca, dan ekosistem. Penyatuan benua-benua ini akan menciptakan interior daratan yang luas dan gersang, sementara tepiannya mungkin akan memiliki iklim yang lebih lembab.

Pentingnya Studi

Mempelajari kemungkinan terbentuknya Pangea Ultima memberikan wawasan tentang dinamika tektonik lempeng dan evolusi planet kita. Ini juga membantu para ilmuwan memahami bagaimana perubahan geologi masa depan dapat mempengaruhi kehidupan di Bumi.

  1. ^ Scotese, C. R. (2003). "Paleomap Project". Paleomap Project. Diakses pada 12 Juli 2024, dari http://www.scotese.com. Hoffman, P. F. (1999). "The break-up of Rodinia, birth of Gondwana, true polar wander and the snowball Earth". Journal of African Earth Sciences, 28(1), 17-33.