Pengguna:Perayaan Dong Zhi

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Perayaan Tangcik/Dongzhi adalah hari saat matahari tepat di atas garis balik 23,5 derajat Lintang Selatan, yang bertepatan dengan tanggal 22 Desember atau 21 Desember pada saat tahun kabisat. Pada saat itu di belahan bumi utara mempunyai siang hari paling pendek dan malam hari paling panjang. Pada daerah-daerah utara khatulistiwa yang mempunyai iklim subtropis dan dingin, tibalah saat musim dingin.

Sembahyang Dongzhi disebut juga sembahyang Zheng, atau sembahyang Syukur dan Yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa yang bermaknakan rasa syukur dan yakin atas rahmat-Nya. Sembahyang ini merupakan salah satu dari empat sembahyang besar kepada Tian (Yue, Ci, Zheng, Chang deperti tertulis dalam sanjak Tian Bao).

Persembahyangan Tangcik/ Dongzhi sudah dilakukan sebelum jaman dinasti He/ Xia (2205 -1766 SM), kemudian pada Jaman Dinasti Siang/ Shang (1766 - 1122 SM) diselenggarakan sebagai Sembahyang Besar Lima Tahun sekali dan dipimpin langsung oleh Kaisar (yang bestatus sebagai Thian Cu/ Tian Zi/ Putra Tuhan) yang disebut sembahyang Tee/ Di.

Pada jaman dinasti Ciu/ Zhou (1122 – 155 SM), saat Dongzhi ini ditentukan sebagai permulaan tahun baharu karena pada hari itu adalah merupakan titik tolak matahari bergerak dari selatan ke arah utara. Hari-hari selanjutnya letak matahari mulai balik kearah utara, siang hari kian panjang dan malam hari kian pendek, sekalipun saat ini udara makin bertambah dingin sampai tiba musim semi, yaitu saat matahari melewati garis khatulistiwa.

Pada masa, rajamuda-rajamuda mengadakan upacara sembahyang besar yang dinamai Kau/Jiau, yang dilakukan di hadapan sebuah altar yang dibangun di alun-alun sebelah selatan untuk mengucapkan puji syukur kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa. istilah Tee/ Di ini diperluas/digunakan sebagai sebutan untuk semua acara Sembahyang Besar yang diselenggarakan pada keempat musim sepanjang tahun.

Biarpun pada masa berdirinya dinasti Han (206 SM– 220 M), dimana sistim penanggalan diubah menjadi Khongcu Lik atau He Lik/Xia Li atau Yin Li, yang hari tahun baharunya ditentukan kira-kira satu– dua bulan setelah Dongzhi, namun Raja-raja tetap melakukan sembahyang besar kepada Tian disaat Dongzhi.

Rakyat jelatapun melakukan sembahyang kepada Tian dan leluhurnya, dengan sajian utama ialah ronde yang berbentuk bulat, dibuat dari tepung ketan dan diberi warna merah dan putih yang melambangkan sifat Yin dan Yang, dan diberi kuah jahe manis. Disajikan tiga mangkok ronde, tiap mangkok diisi 12 ronde merah dan putih dan diberi sebuah ronde merah besar yang melambangkan berkat yang diterima sepanjang tahun. Sembahyang Dongzhi ini dilakukan pada saat dini hari jam 03.00 s/d 05.00 di rumah masing-masing untuk sembahyang kepada leluhur dan di lithang. Sebagai sajian khusus sembahyang Dongzhi ditambahkan 3 mangkok ronde selain sajian seperti biasanya. Masing-masing isinya 12 ronde kecil warna merah dan putih dan satu ronde besar warna merah.

Bagi umat Khonghucu, hari Dongzhi mempunyai makna suci khusus, disebut hari Bok Tok/Mu Duo atau hari Genta Rohani. Saat itu Nabi Kongzi berusia 56 Tahun, beliau memutuskan meninggalkan Negeri Lu. tanah tumpah darah yang dicintainya, meninggalkan kedudukan yang mulia, meninggalkan segala yang dimilikinya, karena rajamuda Lu sudah ingkar dari jalan suci. Dan mulai mengembara dari satu negeri ke lain negeri selama kira-kira 13 tahun untuk menebarkan agama Khonghucu. Beliau meninggalkan negeri Lu, untuk menjadi Mu Duo atau Genta Rohani yang memberikan Firman Tuhan bagi hidup insani. Nabi Kongzi bukan pembawa Mu Duo Raja, tetapi Mu Duo Tuhan yang Maha Esa bagi segenap manusia.

Dalam pengembaraannya ketika Nabi melewati tapal batas negeri Yi, penjaga tapal batas negeri Yi yang ternyata adalah seorang suci dan bijaksana yang menyembunyikan diri, ingin bertemu dengan Nabi dan berkata; “Setiap ada seorang Junzi yang lewat disini, aku tidak pernah tidak menemuinya.” Oleh para murid ia disilakan menemui Nabi. Setelah keluar ia berkata: “Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja karena kehilangan kedudukan? Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tian menjadikan Guru selaku Mu Duo.” Lun Yu III : 24.

Pada saat sembahyang Dongzhi ini umat Khonghucu memperingati tiga peristiwa penting yaitu sembahyang Dongzhi itu sendiri, juga untuk memperingati Hari Genta Rohani/Mu Duo yang mengingatkan saat Nabi Kongzi memulai pengembaraanNya untuk menyebarkan Agama Khonghucu disamping itu juga memperingati hari Wafat Rasul Bingcu/ Mengzi.

Asal usul Perayaan Dong Zhi[sunting | sunting sumber]

Hari DONG ZHI adalah salah satu hari sembahyang empat musim (YUE, CI, ZHENG, CHANG) yang telah ada sejak Dinasti XIA (2205 – 1766 SM). Hari DONG ZHI ialah hari saat matahari berkedudukan tepat di atas garis balik 23½º Lintang Selatan, yang mana bertepatan dengan tanggal 22 desember. Pada jaman Dinasti ZHOU (1122 SM – 255 M) dianggap sebagai patokan perhitungan tibanya tahun  baru. Karena pada saat itu di belahan bumi utara mempunyai waktu siang hari paling pendek dan malam hari paling panjang. Pada daerah-daerah belahan bumi bagian utara yang beriklim sub-tropis dan dingin, dengan berlalunya DONG ZHI, letak matahari mulai balik ke utara, siang hari mulai panjang dan malam hari kian pendek, sekalipun masih dalam musim dingin, sampai matahari melewati garis khatulistiwa tibalah musim dingin.

 Pada saat DONG ZHI, raja muda-raja muda mengadakan upacara sembahyang besar yang dinamai JIAO, yang dilakukan di hadapan sebuah altar yang dibangun di alun-alun Selatan untuk mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan setiap lima tahun sekali, Kaisar sendiri langsung memimpin upacara sembahyang yang disebut TEE.

 Pada jaman Dinasti HAN (206 SM – 220 M), sistim penanggalan diubah menjadi XIA LI, tepatnya pada tahun 104 SM, dalam masa pemerintahan HAN WU DI (140 – 86 SM). Berdasarkan Sabda Nabi KONG ZI dalam LUN YU XV Ayat 11, sebagai jawaban atas pertanyaan murid Beliau, YAN YUAN, yang bertanya tentang pemerintahan, Nabi KONG ZI bersabda, “Pakailah penanggalan Dinasti XIA, upacara Sembahyang DONG ZHI tetap dilaksanakan sebagaimana sediakala”.

Setengah bulan bagian awal adalah 大雪 Da Xue (yang ke-21 dari 24 Jie Qi, erti harfiah = Salju Besar), kemudian setengah bulan bagian akhir adalah 小寒 Xiao Han (yang ke-23 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Dingin Kecil/Ringan). Hari Dong Zhi jatuh pada bulan 11 penanggalan Imlek, namun tidak ada tanggal yang pasti, tanggal berapa. Kadang kala jatuh pada masa 10 hari pertama dalam bulan 11 penanggalan Imlek, kadang-kadang pada masa 10 hari terakhir dalam bulan 11 Imlek ini. Namun berdasarkan perhitungan almanak, Dong Zhi biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember Kalender Masehi.

Berdasarkan penjelasan Ilmu Astronomi, peredaran Matahari sewaktu sampai pada waktu Dong Zhi ini, kebetulan melewati 冬至點 Dong Zhi Dian (Titik Puncak Musim Dingin). Pada waktu ini matahari berada pada posisi titik balik Selatan atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang Selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke Utara. Maka, Belahan Bumi Utara & Belahan Bumi Selatan mengalami perbedaan yang amat besar; Di Belahan Bumi Utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di Belahan Bumi Selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari.

Ada sebuah buku Tiongkok kuno yang berjudul 周禮 Zhou Li, yang di dalamnya ada menuliskan : [ Pada saat Dong Zhi; siang hari = 40 Lou Khe, malam hari = 60 Lou Khe , sedangkan pada saat 夏至 Xia Zhi (Puncak Musim Panas), 春分Chun Fen (Musim Semi), 秋分Qiu Fen (Musim Gugur), adalah sebaliknya, yaitu siang hari = malam hari = 50 Lou Khe ] .

Lou Khe pada zaman dulu, menghitung waktunya menggunakan sebuah alat (Klepsidra = Alat pengukur waktu menurut jatuh atau mengalirnya air) yang konon ditemukan oleh Kaisar 黃帝 Huang Di.

Lou Khe adalah menggunakan cerek tembaga yang diisi air, di bagian bawah dibuat sebuah lubang kecil, di dalam cerek diletakkan sebatang panah, di atasnya diukir (dipahat) angka ukuran derajat; air yang mengalir semakin berkurang, angka derajat juga ikut turun, pada panah berjumlah 100 (seratus) Khe, jam air tepat menunjukkan 1 (satu) periode siang & malam, waktunya amat tepat.

1 (satu) 刻 Khe waktu sekarang adalah 15 menit. Pada zaman dulu, 1 (satu) 刻 Khe adalah 14 menit 24 detik. Inilah perbedaan antara Kalender Matahari (Tarikh Masehi) dengan Kalender Imlek (penanggalan Tradisional Tionghoa yang kadang disebut juga Kalender Petani). Sebagian besar karyawan & pelajar menggunakan Kalender Masehi, hanya para petani yang masih menggunakan Kalender Imlek. Namun, orang-orang Tionghoa dalam melaksanakan upacara pernikahan atau upacara perkabungan, masih sering mencari Hari Baik dari penanggalan Imlek.

Pada hari Dong Zhi ini, orang-orang Tionghoa membuat 湯圓 Tang Yuan atau Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang dimakan/disajikan dengan kuah) untuk sembahyang kepada leluhur. Dan lagi, menganggap setelah makan onde-onde, berarti telah terhitung melewati 1 tahun, dan setiap orang telah bertambah umurnya 1 tahun.

Awal festival ini mulai dirayakan adalah pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) dan berlanjut hingga dinasti Tang dan Song (tahun 618 - 1279). Bangsa Han memperingati awal musim dingin ini sebagai Festival Musim Dingin dengan berbagai perayaan yang meriah. Hari pertama musim dingin menjadi hari libur nasional. Pada masa dinasti Tang dan Song, perayaan awal musim dingin ini dilengkapi dengan upacara penghormatan bagi para dewata dan leluhur. Kaisar akan berdoa kepada para dewata, sementara rakyat umumnya berdoa bagi arwah para leluhur. Pada masa dinasti Qing (1644 - 1911) perayaan ini bahkan dianggap sama pentingnya dengan perayaan musim semi.

Secara turun - temurun, festival ini menjadi saat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga dengan satu kegiatan utama yang dilakukan (terutama bagi keluarga - keluarga di tiongkok selatan dan perantauan), yaitu membuat dan menikmati Tang Yuan.

Asal usul hidangan Tang Yuan[sunting | sunting sumber]

Seorang kaisar (tidak disebutkan namanya dan kapan ia berkuasa) sedang merenovasi salah satu istananya, dan sangat puas akan hasil kerja yang ada. Maka ia berkeinginan untuk memberi gelar “Ahli” kepada para pekerja.

“Tuanku, semua perabotan kayu dibuat oleh kami para tukang kayu, maka kami adalah ahli sesungguhnya”, kata para tukang kayu.

“Benar. Maka aku memberikan gelar Ahli kepada semua tukang kayu”, kata kaisar.

“Tuanku, semua struktur batu dibuat oleh tukang batu, maka kami merasa bahwa kami adalah ahli yang sesungguhnya”, kata para tukang batu.

“Tuanku, jika bukan karena kami tukang cat, maka tidak ada keindahan warna dalam istana”, kata para tukang cat.

“Tuanku, kami tukang besi……”

“Tuanku, kami para tukang emas……”

Semua pekerja meminta dirinya mendapat gelar Ahli. Akhirnya kaisar dengan bijaksana mengatakan bahwa semua orang mendapat gelar Ahli. Berita itu sampai ke para tukang masak. Dan tukang masak juga merasa bahwa memasak adalah sebuah keahlian. Maka kepala tukang masak menghadap kaisar. Namun semua tukang tidak memandang memasak sebagai keahlian. Bahkan mereka menganggap bahwa memasak adalah mudah dan jika tukang masak diberi gelar Ahli, maka gelar itu tidak ada artinya lagi. Dengan kesal, kepala tukang masak kembali ke dapur. Lalu ia menyuruh semua anak buahnya berhenti memasak. Mendapat gelar Ahli membuat semua tukang bekerja dengan penuh semangat.

Pada saat istirahat tiba, mereka berbondong-bondong masuk ke ruang makan. Namun alangkah terkejutnya mereka saat melihat bahwa tidak ada satu pun makanan yang terhidang. Gandum, sayur, dan lain-lainnya masih belum diolah. Semua tukang itu kebingungan. Tidak ada satu pun yang tahu bagaimana mengolah bahan-bahan mentah itu agar dapat menjadi hidangan yang sedap.

Akhirnya mereka melaporkan hal itu kepada kaisar. Kaisar sangat heran dan terkejut karana begitu banyak ahli yang ada namun tidak ada satu orang pun yang dapat membuat hidangan. Lalu kaisar bertanya apakah mereka sekarang menganggap bahwa memasak adalah keahlian. Pada mulanya mereka keberatan, namun karena dorongan perut semakin kuat, akhirnya mereka setuju bahwa memasak adalah sebuah keahlian. Kaisar lalu menyuruh agar para tukang masak dipanggil.

Ketika para tukang masak tiba, kepala tukang masak berkata bahwa ratusan ahli tidak dapat menyiapkan makanan, maka sudah sepantasnya gelar yang akan diterimanya lebih tinggi dari mereka. Dengan tersenyum, sang kaisar mengatakan bahwa gelar kepala tukang masak adalah Ahli Besar.

“Lalu bagaimana dengan para pembantuku?”, tanya kepala tukang masak.

Kaisar lalu memberi mereka gelar Ahli Besar Tingkat Dua. Kepala tukang masak lalu berkata kepada semua orang bahwa besok adalah hari Dong Zhi dan ia akan membuat bola tepung lengket. Sejak saat itu, makanan tersebut menjadi hal yang tidak terpisahkan dari Perayaan Dong Zhi.

Arti Perayaan Dong Zhi[sunting | sunting sumber]

Perayaan Dongzhi sebenarnya sudah ada sejak dinasti Zhou. Tapi karana pada masa Zhou memiliki sistem kalender yang berbeda ( cat: penempatan tahun baru ). Pada masa tersebut, Dongzhi dianggap tahun baru. Kemudian pada masa dinasti Han, dimana sistem kalender berubah lagi, barulah Dongzhi dirayakan secara meriah dan dengan cara yang berbeda pada masa dinasti Zhou. Perayaan Dongzhi sekarang ini bisa dikatakan berasal dari dinasti Han.

dong 冬 bererti musim dingin, zhi 至 bererti paling/sangat Dongzhi adalah hari dengan siang terpendek (malam terpanjang) di bumi bagian utara. Matahari berada pada posisi paling selatan (23,5° LS). Dongzhi memiliki makna yang luas dan mengandung unsur kekeluargaan. Dan kita harus tahu bahwa keluarga merupakan salah satu pilar budaya Tionghoa. Selain itu dalam Dongzhi ada makanan yang melambangkan bentuk perlawanan terhadap mereka yang zalim.

Tangyuan atau onde melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga. Yuan yang artinya bulat melambangkan kesempurnaan. Tangyuan kadang disebut tuanyuan yang ertinya adalah reuni keluarga.

Selain itu juga ada pepatah yang disebutkan pada saat Dongzhi, "Tidak memakan pil emas, tidak memakan pil perak, tidak bertambah satu tahun." Maksudnya adalah mereka yang makan onde akan bertambah umurnya satu tahun, dan ini merupakan suatu doa atau harapan agar kita selalu panjang umur.

Orang Tiongkok utara memakan Jiao'er atau Huntun. Ketika dinasti Han, banyak penduduk menderita penyakit akibat hawa dingin hingga telinganya membeku ( cat: disebut jiaoer ). Seorang tabib Zhang Zhongjing ( cat: 25-220 M) membuat ramuan obat yang terdiri dari daging, bumbu serta bahan obat, yang dibungkus menyerupai bentuk telinga.

Zaman dinasti Han penduduk sering diganggu oleh orang Xiongnu yang dipimpin oleh dua orang yang bernama Hun dan Tun. Untuk mengekspresikan kejengkelan mereka, dibuatlah makanan yang dinamakan huntun. Sehingga memakan huntun diartikan memakan pemimpin Xiongnu: Hun dan Tun.

Tidak selalu jatuh pada tanggal 13. Tahun ini dongzhi jatuh pada bulan 11 tanggal 13. Tahun depan jatuh pada tanggal 24 bulan 11. Dongzhi pasti jatuh di bulan 11 penanggalan Imlek. Untuk itu kita perlu tahu sistem perhitungan jieqi dan satuan minggu Italic textdalam penanggalan Tiongkok.

Tung che adalah tradisi perayaaan tanda terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas lindunganNYa dan berkahNYA. Sejarah Tung che pada jaman dinasti Ming pada kaisar Yongle. Tung Che. Perayaan ini sangatlah unik karana tidak dapat dipastikan kalender tionghoanya ataupun kalender internasional. Karana perayaan ini dari perhitungan posisi matahari 270 derajat dari bumi dan dimana sinar matahari mulai berkurang dan siang hari menjadi sedikit. Dan uniknya kabarnya jika kita menaruh telur diletakan diatas tanah bumi akan berdiri tegak pada saat hari tung che tersebut. kabarnya tung che dimana dipercaya semua unsur alam bersatu dengan matahari. Kebiasaan makan onde adalah tradisi tung che. Yang ertinya kita menambah umur kita 1 tahun dan kita dapat diberkahi kesehatan dan umur yang panjang. Secara tradisi tung che tidak jauh dari makanan khasnya onde.

References[sunting | sunting sumber]

  1. http://wihara.com/forum/tri-dharma/9803-asal-usul-perayaan-dong-zhi-tang-ce.html
  2. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6374.0
  3. Pontianakpost