Perlindungan harta intelek se-Nusantara

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Harta atau kekayaan intelek sering diberikan peruntukan tertentu agar penggunaan ia dilindungi daripada sebarang penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggungjawab yang boleh menjejaskan hasil halal yang diraih pemilik harta tersebut. Berikut merupakan pelaksanaan undang-undang yang berpadanan dalam rantau Nusantara.

Di Malaysia[sunting | sunting sumber]

Di Malaysia, harta intelek yang dilindungi di bawah undang-undan adalah paten, hakcipta, cap dagangan, rekabentuk perindustrian, petunjuk geografi dan reka bentuk susun atur litar bersepadu. Varieti tumbuhan adalah komponen harta intelek dan ianya ditadbir oleh Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia. Antara undang-undang yang melindungi harta intelek adalah:

  1. Akta Cap Dagangan 1976
  2. Akta Paten 1983
  3. Akta Hakcipta 1987
  4. Akta Rekabentuk Ciptaan Industri 1996

Singapura[sunting | sunting sumber]

Indonesia[sunting | sunting sumber]

Regulasi tentang Hak Kekayaan Intelektual diatur melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, yang didalamnya terdapat juga Komisi Banding Paten, Komisi Banding Merk dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional. Khusus untuk Perlindungan Varietas Tanaman, diatur oleh Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.

Adalah orang yang memiliki keahlian di bidang Hak Kekayaan Intelektual dan secara khusus memberikan jasa di bidang pengajuan dan pengurusan permohonan di bidang Hak Kekayaan Intelektual yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan terdaftar sebagai Konsultan Hak Kekayaan Intelektual di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual [1]

Persyaratan Menjadi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual[2]

  • Warganegara Indonesia
  • Bertempat tinggal tetap di wilayah Republik Indonesia
  • Berijazah Sarjana S1
  • Menguasai Bahasa Inggris
  • Tidak berstatus sebagai pegawai negeri
  • Lulus pelatihan Konsultan Hak Kekayaan Intelektual

Brunei[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ PP No 2 tahun 2005 Tentang Konsultan Hak Kekayaan Intelektual
  2. ^ PP No 2 tahun 2005 Tentang Konsultan Hak Kekayaan Intelektual