Sungai Pesanggrahan
Sungai Pesanggrahan | |
---|---|
Nama asal | Kali Pesanggrahan |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | Jakarta, Jawa Barat, Banten |
Ciri-ciri fizikal | |
Sumber | |
• lokasi | Kabupaten Bogor |
Muara | Sungai Angke |
• koordinat | 6°10′25″S 106°45′00″E / 6.17374°S 106.74995°EKoordinat: 6°10′25″S 106°45′00″E / 6.17374°S 106.74995°E |
Panjang | 667 km[1] |
Sungai Pesanggrahan atau Kali Pesanggrahan adalah sebatang sungai yang bersumber daripada Kabupaten Bogor, melalui Kota Depok, Jakarta Selatan, sehingga bermuara di Tangerang, Banten.[2] Sungai ini melalui wilayah Kecamatan Tanah Sereal, Bojong Gede, Sawangan, Limo, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Kembangan, dan Kebun Jeruk. Berdasarkan data tahun 2005, 55 peratus Sub-DAS (Daerah Pengaliran Sungai) Sungai Pesanggrahan telah ditempatkan oleh kawasan petempatan, 7 peratus kawasan hutan, 20 peratus kawasan penanaman sawah padi, dan 13 peratus kawasan ladang.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1720 ketika pemerintahan Syarikat Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische Compagnie; VOC), Sungai Pesanggrahan masih dapat diterokai sehingga di kawasan pedalaman. Kira-kira terdapat 25 buah ladang tebu swasta yang dibina di sepanjang tebing sungai ini. Sungai Pesanggrahan meruapakan laluan pengangkutan penting pada ketika itu kerana untuk mengangkut gula dari ladang ke kota Batavia.[4]:132
Banjir
[sunting | sunting sumber]Namun, fungsi sungai ini semakin lama semakin pudar dengan peredaran zaman. Tidak banyak akhbar yang mengetahui nama Sungai Pesanggrahan, sehinggalah pada tahun 1970-an apabila Kementerian Kerja Raya membina pembetung sepanjang 1.5 kilometer untuk "menggali" air dari Sungai Grogol (Kali Grogol) ke Sungai Pesanggrahan. Sungai ini telah menjadi tempat pembuangan air demi menyelamatkan kawasan petempatan Senayan, Slipi, Palmerah, Tomang, Grogol, dan Teluk Gong daripada takungan air berlaku. Gabenor DKI Jakarta ketia itu, Ali Sadikin mengatakan bahawa kos pembangunan pembetung dari Sungai Grogol ke Sungai Pesanggrahan telah memakan sebanyak RP 162 juta, setara dengan membangunan 16 buah unit sekolah.[1]
Walaupun begitu, dengan pengurangan daerah penyerapan air di sekitar wilayah-wilayah pengaliran sungai di Jakarta, banjir tidak dapat dihindari,termasuk aliran Sungai Pesanggarahan. Sekitar awal tahun 1980-an, Sungai Pesanggrahan mula didapati telah membanjiri tanah perkuburan Tanah Kusir;[1] salah satu tempat perkuburan penting di Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatatkan bahawa aliran Sungai Pesanggrahan merupakan penyumbang terbesar bagi kejadian banjir di wilayah Jakarta dan Tangerang pada tahun 2012.[5]
Pada Disember 2010, telah disasarkan untuk menormalkan kadar aliran sungai daripada 50 meter padu kepada 115 meter padu, tetapi tertunda akibat proses lelongan yang panjang. Rekod pada Ogos hingga Oktober 2010 menunjukkan bahawa Sungai Pesanggrahan telah tiga kali rosak teruk akibat aliran sungai terlampau deras dan benteng sungai yang usang.[6] Oleh kerana kapasiti yang kecil dan penyelenggaraan yang lemah, sehingga November 2012, Sungai Pesanggrahan masih melimpah dan menenggelamkan dua kawasan rukun tetanga (RT) di Ulujami.[7] Pada 10 Ogos 2017 sungai ini kembali melimpah. Kawasanyang terlibat ialah empat kawasan rukun tetanga Pondok Pinang.[8]
Kualiti air
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan kajian bersama oleh HSBC, Green Radio, Sanggabuana, dan Transformasi Hijau sepanjang bulan Jun 2011, air Sungai Pesanggrahan dianggap tercemar 100 peratus sehingga tidak boleh digunakan untuk peternakan ikan. Keadaan air sungai agak kotor dengan kadar oksigen sebanyak 3,2 ppm dari paras normal iaitu 6 ppm. Terdapat dua biota sungai yang dijumpai iaitu siput dan cacing. Selain itu, dijumpai juga pencemar logam berat, iaitu plumbum, air raksa (merkuri), dan kromium hexavalen. Disebabkan hal ini, sungai ini tidak lama dikategorikan dalam kategori C. Penurunan kualiti air adalah disebabkan oleh petempatan penduduk yang padat di sepanjang Sungai Pesanggrahan.[9]
Normalisasi air
[sunting | sunting sumber]Akibat penundaan program normalisasi air akibat proses lelongan panjang, Sungai Pesanggrahan telah mendapaat impak buruk kepada penduduk setempat. Namun, program normalisasi Sungai Pesanggrahan telah disambung semula melalui Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI),[10] Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Kerja Raya pada akhir tahun 2013 hingga 2014,[11] dan disokong oleh projek pembinaan pembetung Sungai Pesanggrahan. Program normailisasi ini bertujuan untuk meluruskan aliran sungai di sekitar ITC Cipulir,[12] serta pembinaan takungan air di sekitar Jakarta Selatan untuk menyimpan air di hulu sungai agar tidak membebankan sungai di hilir Jakarta.[13][14] Kerja-kerja pembinaan takungan air itu dihentikan akibat bantahan penduduk terhadap nilai pampasan, namun ia diselesaikan secara rundingan terus dengan Presiden Indonesia ketika ini iaitu, Joko Widodo.[15]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Kompas Interaktif: Susur Pesanggrahan. Diakses pada 07/XI/2017.
- ^ Kali Pesanggrahan - Geonames.org.
- ^ Yanto, Petrus.Perhitungan Debit Limpasan.... Diakses dari situs Lontar UI pada 2 Januari 2014
- ^ Niemejer, H. (2012). Batavia: masyarakat kolonial Abad XVII. Jakarta: Masup Jakarta. xiv+449 hlm. ISBN 978-602-96256-7-7.
- ^ Kompas.com: Daerah Aliran Sungai Pesanggrahan Rusak Parah. Berita 07/IV/2012, 05:13 WIB; diakses pada 07/XI/2017.
- ^ Prijanto Tinjau Pelebaran Kali Pesanggrahan. Diakses dari situs berita Okezone.com pada 2 Februari 2014
- ^ Kali Pesanggrahan Meluap, 2 RT di Ulujami Banjir. Diakses dari situs berita Merdeka.com pada 2 Februari 2014
- ^ Tolong! Kali Pesanggrahan Meluap, Ratusan Rumah di Pondok Pinang Kebanjiran. Fadel Prayoga - OkeZone -·10 Agustus 2017.
- ^ Air Kali Pesanggrahan Tercemar 10 Persen. Diakses dari situs Berita Tempo pada 2 Januari 2014
- ^ Atasi Banjir, DKI Gelontorkan Rp 1,12Triliun Diarkibkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita Kompas pada 2 Februari 2014
- ^ Percepatan Normalisasi Kali Pesanggrahan. Diarkibkan 2014-01-02 di Wayback Machine Diakses dari situs Kementerian Pekerjaan Umum pada 2 Februari 2014
- ^ Proyek Sodetan Kali Pesanggrahan akan Dimulai 2014 Diarkibkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita Sindonews pada 2 Januari 2014
- ^ Atasi Banjir Pesanggrahan, Jokowi Ubah Rawa Jadi Waduk. Diakses dari situs Berita Merdeka.com
- ^ Lima Waduk akan Dibangun di Jakarta Selatan Diarkibkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Diakses dari situs Berita PoskotaNews pada 2 Februari 2014
- ^ Nego Harga Tanah, Jokowi Temui Warga Pesanggrahan Pekan Depan. Diakses dari situs Berita Liputan6 pada 2 Februari 2014