Teluk Kuali
Teluk Kuali merupakan desa tertua dipingigiran aliran sungai Batanghari yang terletak dalam (daerah) kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Indonesia.
Teluk Kuali | |
---|---|
Desa | |
Cogan kata: "Bhinneka Tunggal Ika" (Bahasa Jawa Kuno) "Bersatu dalam kepelbagaian" Ideologi: Pancasila | |
Lagu: Indonesia Raya Fail:Indonesiaraya.ogg | |
Country | Indonesia |
Wilayah/Provinsi | Jambi |
Kabupaten | Fail:Lambang Tebo.png Tebo |
Kecamatan (Daerah) | Tebo Ulu |
Desa | Teluk Kuali |
Pentadbiran | |
• Jenis | Republik |
• Presiden | Prabowo Subianto |
• Naib Presiden | Gibran Rakabuming Raka |
• Kepala Desa | Zulhepni Yusuf |
Penduduk () | |
• Status Desa | - Desa Mandiri ( Kemendes RI )
- Desa Budaya ( Kemendikbudristek RI ) - Desa Wisata ( Kemenparekraf RI ) |
• Organisasi Kemasyarakatan | - Sanggar Seni Budaya Kuali Mas
- Sanggar Seni Arrofi'u - Pokdarwis Negeri Pemuncak - Komunitas Sejarah Tebo |
Zon waktu | GMT |
• Musim panas (DST) | GMT |
Poskod | 37554 |
Teluk Kuali merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah) kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Indonesia.
Desa Teluk Kuali adalah salah satu wilayah hunian nan tua dipinggiran aliran sungai batanghari. Sebelum abad ke 10 sudah diyakini wilayah desa Teluk Kuali menjadi tempat pemukiman oleh manusia, pada saat itu nama desa belum sepeti nama desa saat ini yaitu Teluk Kuali, dikarenakan wilayah ini sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Ditambah dengan adanya bukti Candi peninggalan kerajaan melayu kuno yang terdapat di wilayah desa Teluk Kuali Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo. Ini merupakan salah satu simbol kejayaan Kerajaan Melayu Kuno sekitar abad 8 -11. Pada bulan Maret 1954 Pusat Penelitan Arkeologi dan Purbakala Nasional melakukan ekpedisi ke Candi Teluk Kuali (Candi Gedong). pada tahun 1974 ditemukan sebuah potongan arca Budha, yang saat ini berada di Museum Siginjai Provinsi jambi.
Arca ini tampil dalam gaya pakaian yang mirip dengan gaya pakaian arca-arca budha dari India utara yang diperkirakan pada abad ke 7 - 8 Masehi. Berdasarkan hal tersebut, arca budha dari Teluk kuali ini dapat ditempatkan pada periode yang sama.
Di sekitar abad 13 di Banjar Sungai Embacang disinilah dimulai masa peralihan pengaruh agama Budha ke agama Islam. Syekh Ahmad, biasa dikenal oleh masyarakat desa Teluk Kuali dan sekitarnya dengan gelar “Nenek Sungai Macang”. Beliau adalah seorang ulama besar yang membawa ajaran Islam pertama kali diwilayah huluan hingga hiliran aliran sungai Batanghari yang saat ini disekitar wilayah margo VII koto dan Margo IX koto (saat ini Tebo Ulu).
Untuk penyebutan nama wilayah Ulak Gedung Melako Intan sudah ada namun tempat pemukiman penduduk saat itu masih berpindah-pindah dan masih dalam wilayah Teluk Kuali saat ini,mulai dari Banjar Sungai Embacang - Banjar Gaung - Banjar Benuaran - Ladang Panjang - Banjar Tebing Tinggi. Perpindahan banjar tersebut disebabkan oleh berbagai macam ancaman-ancaman seperti bencana alam, amukan binatang buas, dan gangguan mahluk halus.
Pada sebelum abad 16 timbulah suatu inisiatif dari salah satu penduduk bernama “Ali Gelar” / Datuk Gedang Pusat untuk mencari pemukiman baru yang lebih aman dan nantinya disebut desa teluk kuali. Berbagai macam peristiwa telah terjadi pada masa tersebut sehingga nantinya tercetuslah nama Teluk Kuali.
Menurut legenda yang berkembang pada masyarakat Tidak beberapa lama sesudah menetap ditempat tinggal yang baru dan terjadilah suatu peristiwa. Salah seorang penduduk waktu itu sedang memancing ikan di Teluk Sungai Batanghari yang tidak begitu jauh dari pemukimannya, melihat kail pancingnya tadi mengait rantai dan kuali yang kesemuaannya terbuat dari Emas secara utuh,maka ditarik lah rantai dan Kuali Emas tersebut kearah perahunya, usahanya hampir berhasil, tapi pada waktu bersamaan perahunya sudah hampir tenggelam akibat panjang dan beratnya rantai tersebut.Akan tetapi, karena keinginan untuk memiliki barang berharga itu sangat besar tanpa memperdulikan lagi bahwa perahu sudah hampir tenggelam karena oleng, walupun sudah diperingatkan oleh burung murai dan keadaan perahu yang ditumpanginya tidak menjadi perhatian lagi dan rantai ditarik terus tanpa disadari akibat berat rantai emas tersebut, karam lah perahu yang ditumpanginya dan ia pun ikut terbawa tenggelam oleh rantai dan kuali emas, hilang tanpa diketahui jejak dan bekasnya lagi.
Untuk mengenang peristiwa tersebut masyarakat sepakat merobah nama tempat tinggal mereka dari nama ulak gedung melako intan menjadi Teluk kuali masa ini terjadi pada abad 15-16 Penyebutan nama Teluk Kuali sudah ada sebelum Pada abad 17 masa berdirinya Kerajaan Islam Kesultanan Jambi berdiri.
Desa Teluk Kuali pada mulanya berada dalam kesukuan marga IX koto Ibu Kota Kemargaan Yang bergelar Negeri Pemuncak. Dari tebentuknya 12 suku bangsa dalam wilayah teras kesultanan Jambi, 4 diantaranya berada didalam wilayah Kabupaten Tebo sekarang yakni Suku VII Koto – IX Koto – Suku Muara Sebo dan Suku Petajen.
Poskod
[sunting | sunting sumber]Poskod yang digunakan di Teluk Kuali adalah 37554. Terdapat 12 buah desa di dalam daerah kecamatan Tebo Ulu.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]Lembaga Adat Teluk Kuali
Komunitas Sejarah Tebo
Sanggar Seni Budaya Kuali Mas
Pokdarwis Negeri Pemuncak
Kemendikbudristek
Pautan luar
[sunting | sunting sumber]- Kode POS Indonesia 2012 Diarkibkan 2017-09-30 di Wayback Machine
- Carian di Google