Wage Rudolf Soepratman

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Kubur WR Supratman

Wage Rudolf Soepratman (EYD: Wage Rudolf Supratman) (9 Mac 1903, Jatinegara, Jakarta - + 17 Ogos 1938, Surabaya) merupakan pengarang lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Bapanya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, satu lelaki, lainnya perempuan. Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman mengikuti Roekijem ke Makassar. Di sana disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Soepratman mempelajari bahasa Belanda di sekolah malam selama 3 tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaalschool. Ketika berumur 20 tahun, dia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Soepratman berpindah ke kota Singkang. Di situ tidak lama dia minta berhenti dan kembali ke Makassar. Roekijem, sendiri sangat mengemari sandiwara dan muzik. Banyak karangannya yang dipersembahkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga gemar bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main muzik dan membaca-baca buku muzik.

W.R. Soepratman tidak beristeri serta tidak mempunyai anak angkat.

Indonesia Raya[sunting | sunting sumber]

Sewaktu tinggal di Makassar, Supratman mempelajari muzik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu mencabar ahli-ahli muzik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Supratman terangsang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya.

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila parti-parti politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah kemerdekaan Indonesia, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Supratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh pihak polis Hindia Belanda, sehinggakan jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Ogos 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM jalan Embong Malang - Surabaya dan dipenjarakan di Kalisosok-Surabaya, dan kemudian meninggal pada 17 Ogos 1938 karena sakit.