Pergi ke kandungan

Perbincangan:Pengiran muda bongsu

Kandungan laman tidak disokong dalam bahasa lain.
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Muhammad Utsman Abdul Makki atau Pangiran Jaafar Suan Adalah anak tertua / Sulong dari pasangan suami isteri Pangiran Muda Bongsu ibni Sultan Haji Muhammad Ali Marhum Tumbang dirumput dan isteri Raden Mas Ayu Baiduri / Tan Baiduri ibni Timbang Paseban Panembahan Sambas.

Muhammad Utsman Abdul Makki adalah anak tertua dari 7 bersaudara.

1. Muhammad Utsman Abdul Makki / Pangeran Ja'far Suan

2. Muhammad Utsman Abdul Azis / Pangeran Raja Bendahara Muhammad Alam

3. Muhammad Utsman Abdul Razaq / Syekh Ahmad Khotib Sambas

4. Sitti Dayang Ruhaya / Putri Anjong Metapa

5. Sitti Dayang Fatimah / Dayang Alu Sulu

6. Muhammad Utsman Abdul Manaf / Pangeran Jati Negara

7. Muhammad Utsman Abdul Latif / Tan Yunus / Pangeran Abdi Negeri

Muhammad Utsman Abdul Makki atau pangeran Jaafar Suan dilahirkan di Sambas tahun 1668 M. Disaat berusia 12 tahun Mau Makki sudah mampu menghapal al - Qur'an 30 Juz.

Beliau sosok yg cerdas dan patuh pada orang tua, Muhammad Utsman Abdul Makki kecil menghabiskan waktu untuk belajar agama Islam dengan gurunya yg merupakan ayah kandungnya sendiri dan pamannya yakni Raden Sulaiman. Beliau belajar dengan Raden Sulaiman dibidang tauhid dan belajar dengan ayahnya dibidang hukum.

Kehidupan Muhammad Utsman Abdul Makki serba berkecukupan di karenakan paman dan ayahnya adalah wajir di kerajaan penambahan Sambas yg masa itu di pimpin oleh Kakak tertua dari ibunda Baiduri yakni Anom Kusuma Yuda yg merupakan raja atau ratu pada saat itu.

Maulana Abdul Makki muda tidak hanya menuntut ilmu Agama tetapi juga menuntut ilmu kesaktian dari Pamannya Raden Arya Mangkurat kakak dari Ibunya.

Pangiran Jaafar Suan mempunyai sifat rendah diri, wara' dan tawadhu'. Beliau seorang yg berpegang teguh dengan norma" Al-Qur'an dan Sunnah. Taat pada Orang tua Namun juga Memiliki Kesaktian yang luar biasa dimasanya. Pangiran Jaafar Suan inilah yang membuat istana kesultanan Brunei berpindah karena beliau mengamuk di istana setelah mengetahui kejadian adiknya yang bernama Muhammad Ustman Abdul Aziz Raja Bendahara Muhammad Alam meninggal dunia karena diracun sebelum sempat dinobatkan sebagai Sultan Brunei.

Tak banyak yang tahu sejarah beliau ini kecuali anak keturunannya. Muhammad Ustman Abdul Makki menikah dengan seorang Perempuan bernama Noor Arfah dan lebih dikenal dengan nama Datok Sanggol. Dari perkawinan itu, beliau dikaruniai seorang anak laki-laki semata wayang bernama Muhammad Ustman Abdul Malik bergelar Pangiran Abdul Rosyid.

Muhammad Usman Abdul Makki merantau diberbagai tempat di Nusantara dan wafat di Sambas (Singkawang saat ini) dan lebih dikenal dengan nama Sayyid Maulana Ustman.