Papan roh

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Papan roh

Papan khusus untuk pemujaan Tu Di Gong di Hong Kong
Nama Cina
Bahasa Cina: 神主牌
Maksud harfiah: spirit master sign
Nama Cina alternatif
Bahasa Cina: 神位
Maksud harfiah: tempat diri roh
Nama Jepun
Kanji: 位牌
Nama Korea
Hangul: 1. 위패
2. 신위
Hanja: 1. 位牌
2. 神位
Nama Vietnam
Quốc ngữ: bài vị

Papan roh adalah papan yang direka khas sebagai penanda tempat dewa-dewi atau roh leluhur dipuja dalam kepercayaan tradisi Cina. Papan roh biasa ditemukan pada negara-negara di Asia Timur di mana pemujaan leluhur dipraktikkan.

Papan roh sebagai benda ritual biasa ditemukan dalam kuil atau altar rumah.[1]

Penggunaan mengikut ajaran[sunting | sunting sumber]

Taoisme[sunting | sunting sumber]

Papan roh selalu digunakan untuk arwah leluhur dan terkadang juga untuk dewa. Praktik ini juga mempengaruhi kepercayaan Buddhisme yang juga menggunakannya di dalam kuil. Penggunaan papan roh tidak terbatas untuk arwah leluhur saja, melainkan juga roh-roh gentayangan, mara, dan hantu kelaparan (alam preta). Colok setanggi selalu dibakar di depan papan. Kadangkalanya barang tertentu seperti buah-buahan, teh, dan kuih kering diletakkan berdekatan papan sebagai bahan sembahyang untuk para leluhur dipuja ini.

Buddhisme Jepun[sunting | sunting sumber]

Papan jenis sebegini digunakan dalam ritual pemakaman dan disimpan di altar khusus untuk patung Buddha atau tokoh naik setarafnya (budisat) di rumah.

Kepercayaan orang Korea[sunting | sunting sumber]

Papan roh merupakan kelengkapan sangat penting untuk ritual leluhur yang dinamakan 'jesa, kerana menjadi pusat persembahan berupa makanan dan mewakili arwah leluhur.

Pada agama tradisional China, sebuah rumah dapat memiliki lebih dari satu papan yang ditujukan untuk dewata tertentu:

  • Satu di luar rumah dekat pintu depan aama ada untuk Yu Huang Da Di atau Tu Di Gong - papan Yu Huang Da Di ditempatkan setinggi mata manakala papan Tu Di Gong ditempatkan pada posisi rendah) ditempatkan pada posisi rendah.
  • Satu di dapur untuk Zao Jun,
  • Dua di dalam rumah, setidaknya salah satu berada di ruang keluarga. (Untuk dewata lain atau leluhur)

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Ancestors and Deities: Chinese Spirit Tablets". Museum of Anthropology. University of Missouri. Dicapai pada 19 September 2011.