Affandi

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Affandi Koesoema (Jawa: ꦄꦥ꦳꧀ꦥ꦳ꦤ꧀ꦢꦶ​ꦏꦸꦱꦸꦩ, 18 Mei 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis dari Indonesia. Beliau terkenal di persada dunia antarabangsa berkat gaya ekspresionis dan romantisnya yang khas.

Beliau banyak mengadakan pameran tunggal seantero dunia tahun 1950-an di India, United Kingdom, Eropah, Amerika Syarikat mahupun Australia; sebanyak lebih dari 2.000 karya lukisan telah dikaryakan beliau sepanjang hayatnya memukau pecinta seni lukis dunia sehinggakan media penting dunia ada menggelarkan beliau sebagai seorang maestro.

Awal hidup[sunting | sunting sumber]

Affandi dilahirkan di Cirebon, Jawa Barat pada tahun 18 Mei 1907, anak kepada R. Koesoema, seorang jurusukat (mantri ukur) suatu kilang gula di Ciledug. Dari segi pendidikan, beliau termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri.

Bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya, lagi-lagi bidang perubatan yang sangat dimahukan ayahnya.[1] Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar iklan di bioskop-bioskop Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.

Pada umur 26 tahun, pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor; mereka dikurniakan seorang anak bernama Kartika.[2]

Kerjaya lukisan[sunting | sunting sumber]

Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.

Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai—yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur—memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.

Zaman kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Dengan merdekanya Indonesia dari penjajah Belanda pada 1945, banyak pelukis giat ambil bahagian dalam membakar semangat kemerdekaan melalui pengkaryaan awam.Saat itulah, Affandi mendapat tugas membuat poster berdasarkan suatu ucapan Soekarno itu menggambarkan seseorang yang dirantai tetapi rantainya sudah putus;poster ini dimodelkan Dullah dengan kata-kata"Bung, ayo bung" yang datang dari penyair Chairil Anwar. Sekelompok pelukis siang-malam memperbanyaknya dan dikirim ke daerah-daerah.

Bakat melukis yang menonjol pada diri Affandi pernah menorehkan cerita menarik dalam kehidupannya. Suatu saat, dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.

Sepulangnya beliau dari India dan Eropah pada tahun 1950-an, Affandi dipilih oleh Partai Komunis Indonesia untuk mewakili orang-orang "tak berpartai" dalam pemilihan Konstituante parti mereka. Dalam sidang konstituante, menurut Basuki Resobowo yang teman pelukis juga, biasanya katanya Affandi cuma diam, kadang-kadang tidur. Tapi ketika sidang komisi, Affandi angkat bicara. Dia masuk ke dalam Komisi Perikemanusiaan (mungkin sekarang HAM) yang dipimpin Wikana, teman dekat Affandi sejak sebelum revolusi.

Topik yang diangkat Affandi adalah tentang kebajikan haiwan yang kurang dipandang tinggi pada waktu itu; hal ini berdasarkan pengalaman Affandi merupakan seorang pelukis rendah hati yang masih dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan walau hidup di zaman teknologi. Ketika Affandi mempersoalkan 'Perikebinatangan' tahun 1955, kesedaran masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat rendah.

Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lembaga Kebudayaan Rakyat, sebuah organisasi kebudayaan terbesar yang kemudiannya dibubarkan oleh rejim Orde Baru Suharto.

Peninggalan[sunting | sunting sumber]

Sebuah muzium didedikasikan kepada pengkaryaan beliau iaitu Museum Affandi didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya; ia dibuka secara rasmi oleh Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu. Terdapat sekitar lebih 1,000 lukisan yang dirumahkan dalam muzium ini baik dari Affandi sendiri mahupun darii teman-teman dan keluarga Affand setiap daripadanya punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai sehinggakan tidak dijual. Muzium ini telah pernah dikunjungi oleh Soeharto dan Mahathir Mohammad dalam suatu lawatan Jun 1988 kala keduanya masih berkuasa.

Kehormatan[sunting | sunting sumber]

Berbagai penghargaan dan hadiah bagaikan membanjiri perjalanan hidup dari pria yang hampir seluruh hidupnya tercurah pada dunia seni lukis ini. Di antaranya, pada tahun 1977 beliau mendapat Hadiah Kemananan Antarabangsa Dag Hammarskjöld Jatwatankuasa Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia pun mengangkatnya menjadi anggota Akademi Hak-Hak Asasi Manusia.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tim Narasi 2009, halaman 20–21
  2. ^ "Profil Affandi Koesoema", Merdeka News (dalam bahasa Indonesia), diarkibkan daripada yang asal pada 23 May 2015, dicapai pada 30 April 2015

Pautan luar[sunting | sunting sumber]