Sijobang
Sijobang atau basijobang merupakan salah satu bentuk sastera lisan Minangkabau khususnya dalam kalangan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera Barat. Pertunjukan seni ini biasanya ditampilkan pada berbagai kegiatan misalnya pada acara-acara adat, sunat rasul, pesta perkahwinan, dan acara pelantikan penghulu (baralek pangulu) yang ada di kawasan tersebut.[1]
Kata sijobang sendiri berasal dari kata "Si Jabang" yakni nama akhir watak utama Nan Tongga Magek Jabang, yakni suatu cerita bentuk kaba tumpuan utama dalam penceritaan ini.
Gambaran umum
[sunting | sunting sumber]Cerita utama
[sunting | sunting sumber]Nan Tongga Magek Jabang mengisahkan seorang putera bernama Anggun Nan Tungga yang berlayar mencari lima orang "mamak" (bapa saudara)nya dan 120 barangan berharga yang diminta tunangnya Gondoriah. Anggun diminta berkahwin dengan anak seorang mamaknya untuk mendapatkan antara barangan penting ini; khabar ini menyedihkan Gondoriah sehingga dia menolak tawaran pinangan Anggun, mereka berpisah di mana Gondoriah menjelma menjadi seekor ungka manakala Anggun menjelam menjadi seekor lelumba[1]
Penyampaian
[sunting | sunting sumber]Orang yang bertugas sebagai pencerita ini disebut "tukang sijobang" yang seringkali dalam kalangan petani. Para tukang ini mendendangkan dengan iringan rentak ketukan kotak kecil sekecil kotak mancis (korek api), namun kucapi juga dimainkan.[1] Adapun jenis lagu yang digunakan dalam sijobang ini adalah Lagu Angkek Pariaman, Lagu Sungai Talang, Lagu Concang Munin, dan Lagu Piaman.
Cerita sijobang in biasa dimulakan pada waktu malam sekitar pukul 9 petang dengan suatu pantun pembuka mengandungi ucapan menyambut tetamu, jenaka mahupun kata manis cinta; pantun ini disampaikan selama sekurang-kurangnya setengah jam.[1]
Kini
[sunting | sunting sumber]Kesenian Sijobang ini telah banyak dikembangkan dalam bentuk baru baik oleh seniman akademisi maupun non-akademisi. seniman dan group yang telah mengembangkan kesenian ini adalah Group Musik Talago Bumi dengan judul karyanya "Galuik Sijobang". kemudian La Gandie Jazz Etnic dengan judul karya "Sijobang Dalam Ritem" dan banyak lagi yang lainnya.
Pedendang Sijobang yang cukup terkenal di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota adalah:
- Tuen Islamidar dari Nagri Talang Maur, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota
- Datuk Kodo dari Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Philips, Nigel (2013). "Professional Storytelling in West Sumatera". Dalam MacDonald, Margaret Read (penyunting). Traditional Storytelling Today: An International Sourcebook. Routledge. m/s. 134–135.
- Sumber utama
- Phillips, Nigel, (1981), Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra, Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-23737-6.
- Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Diarkibkan 2020-08-25 di Wayback Machine