Kabupaten Aceh Utara: Perbezaan antara semakan
PeaceSeekers (bincang | sumb.) Tiada ringkasan suntingan |
Tiada ringkasan suntingan Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{BM}} |
|||
{{dati2 |
{{dati2 |
||
|nama=Kabupaten Aceh Utara|propinsi=[[Aceh]]|ibukota=[[Lhoksukon, Aceh Utara|Lhoksukon]] |
|nama=Kabupaten Aceh Utara|propinsi=[[Aceh]]|ibukota=[[Lhoksukon, Aceh Utara|Lhoksukon]] |
||
Baris 18: | Baris 19: | ||
Pada 1970-an, ladang gas dan minyak ditemui di [[Lhokseumawe]], [[ibu kota]] Aceh Utara. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para pelabur luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak itu, [[gas asli cecair]] atau ''Liquefied Natural Gas (LNG)'' yang diolah di kilang [[Arun Natural Gas Liquefaction|PT. Arun Natural Gas Liquefaction]] (NGL) Co, yang berasal dari instalasi [[ExxonMobil Oil Indonesia|PT. ExxonMobil Oil Indonesia]] (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menjadikan wilayah ini menjadi kawasan industri [[petrokimia]] moden. |
Pada 1970-an, ladang gas dan minyak ditemui di [[Lhokseumawe]], [[ibu kota]] Aceh Utara. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para pelabur luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak itu, [[gas asli cecair]] atau ''Liquefied Natural Gas (LNG)'' yang diolah di kilang [[Arun Natural Gas Liquefaction|PT. Arun Natural Gas Liquefaction]] (NGL) Co, yang berasal dari instalasi [[ExxonMobil Oil Indonesia|PT. ExxonMobil Oil Indonesia]] (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menjadikan wilayah ini menjadi kawasan industri [[petrokimia]] moden. |
||
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor |
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor iaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. EMOI tentu menjadi salah satu faktor keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8.6 trilion pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4.7 trilion. |
||
Pada bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama [[Islam]] yang taat beragama. Pada tahun 1994, terdapat 782 orang yang berangkat menunaikan [[haji]]. |
Pada bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama [[Islam]] yang taat beragama. Pada tahun 1994, terdapat 782 orang yang berangkat menunaikan [[haji]]. |
Semakan pada 12:37, 15 Disember 2018
Rencana ini memerlukan kemas kini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Kabupaten Aceh Utara | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Cogan kata: - | |
Koordinat: 4°55′00″N 97°00′00″E / 4.9167°N 97°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Aceh |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Lhoksukon |
Jumlah satuan pemerintahan | Senarai
|
Pentadbiran | |
• Bupati | Tgk Ilyas A Hamid |
Keluasan | |
• Jumlah | 3,477.92 km² km2 ( | Formatting error: invalid input when rounding batu persegi)
Penduduk | |
• Jumlah | 525.785 |
• Kepadatan | 152/km2 (390/batu persegi) |
Demografi | |
Zon waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode telepon | 0645 |
APBD | |
DAU | Rp. 245.55 juta (2001) |
Laman sesawang | www.acehutara.go.id |
Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di wilayah Aceh, Indonesia.
Ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menjadikan Lhokseumawe sebagai kota autonomi.
Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas asli cecair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang sangat penting. Maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling berpotensi di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp 1.4 juta tanpa migas atau Rp 6 juta dengan migas.
Pada 1970-an, ladang gas dan minyak ditemui di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para pelabur luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak itu, gas asli cecair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi PT. ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menjadikan wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia moden.
Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor iaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. EMOI tentu menjadi salah satu faktor keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8.6 trilion pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4.7 trilion.
Pada bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama Islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, terdapat 782 orang yang berangkat menunaikan haji.
Sempadan wilayah
Utara | Selat Malaka |
Selatan | Kabupaten Aceh Tengah |
Barat | Kabupaten Bireuen |
Timur | Kabupaten Aceh Timur |
Kecamatan
Bupati
Bupati yang terkini ialah Tgk Ilyas A Hamid yang menggantikan H T Pribadi yang dilantik oleh gabenor Aceh, Drh. Irwandi Yusuf pada 2 Mac 2007.
Rujukan
Sumber
Pautan luar
- (Indonesia) Laman rasmi