Sangkakala
Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup terbuat dari kulit luar kerang (lalu meminjam kata bahasa Sanskrit शङ्ख śaṅkha)[1][2] yang ditiup atau dibunyikan secara berkala (काल kāla).[1]
Pada zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam tujuan tertentu seperti untuk meminta perhatian orang ramai atau ketika hendak mulai berperang mengumpulkan askar-askar dan banyak lagi.[3][4]
Sangkakala dalam berbagai agama
[sunting | sunting sumber]Hindu
[sunting | sunting sumber]Dalam agama Hindu, sangkakala merupakan simbol kemasyhuran dan kemakmuran. Maka dari itu, ia ditiup saat berperang atau saat melangsungkan upacara keagamaan, misalnya Puja. Catatan mengenai peniupan sangkakala sebagai atribut peperangan disebutkan dalam sastra Hindu Kuno yang disebut Mahabharata. Selain itu, sangkakala menjadi atribut Dewa-Dewi tertentu, misalnya Wisnu, Laksmi, atau Ganesa.
Islam
[sunting | sunting sumber]Dalam Islam dikatakan dalam hadis-hadis bahawa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Ṣur (الصُّور aṣ-ṣūr) pada saat hari Kiamat - alat ini sering diterjemahkan kepada "sangkakala" dalam bahasa Melayu. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat alat "sangkakala" dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti saat diperintahkan untuk meniup "sangkakala" tersebut.
Bentuk Shur
Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadis lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”[5]
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sangkakala memiliki empat cabang iaitu cabang di barat dan timur, di bawah langit ketujuh bahagian bawah dan di atas langit ketujuh bagian atas.[6]
Di dalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan di dalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pendeta Hindu meniup Sangkakala saat acara Puja.
-
Gambaran pelukis Iraq Zakariya Qazwini membayangkan Malaikat Israfil, pada 1280. Dalam lukisan ini, bentuk sangkakala lebih menyerupai terompet daripada kerang.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Monier-Williams, Monier (1981). A Sanskrit-English Dictionary. Delhi, Varanasi, Patna: Motilal Banarsidass. m/s. 1147. - melalui Edi Sedyawati dkk. (1994). Kosakata Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Melayu Masa Kini. Jakarta, Indonesia: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. m/s. 88, 163. ISBN 979-459-416-4.[pautan mati kekal]
- ^ "Definisi sangkakala dalam KBBI". Diarkibkan daripada yang asal pada 2009-08-05. Dicapai pada 2020-07-24.
- ^ Shofar dan Sangkakala Perak
- ^ "terdengar tiupan sangkakala yang dasyat bunyinya untuk mengumpulkan orang-orang pilihan". Diarkibkan daripada yang asal pada 2009-08-31. Dicapai pada 2020-07-24.
- ^ Diriwayatkan dari Imam Ahmad, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud.
- ^ Muhammad ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, iaitu cabang di Barat, di Timur, di bawah langit ketujuh bagian bawah dan di atas langit ketujuh bagian atas." Diriwayatkan dari Abu Hurairah.