Taman Eden

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
"Paradies" oleh Lucas Cranach, gambaran Taman Eden oleh seniman Jerman dari abad ke-16

Taman Eden (bahasa Ibrani גן עדן, Gan Eden; (Arab: جنة عدن, Jannatu 'Adn) adalah sebuah tempat yang diceritakan dalam Kitab Kejadian serta dalam al-Quran dari kitab-kitab pegangan umum penganut kelompok agama samawi. Cerita Taman Eden mengisahkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, memerintahkan mereka untuk tidak memakan buah khuldi dari Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang Jahat, dan bagaimana mereka dikeluarkan dari taman tersebut setelah melanggar perintahNya, kerana tergoda oleh hasutan Iblis @ syaitan yang menyerupai seekor ular, dan memakan buah dari pohon Pengetahuan tersebut. Selepas tragedi pengusiran tersebut, kerubin (malaikat-malaikat kecil) dan sebuah pedang berapi dipasang di depan taman tersebut, untuk mencegah manusia kembali dan memakan buah dari Pohon Pengetahuan.

Orang Kristian biasanya menghubungkan ular dengan Iblis, meskipun hal tersebut tidak dinyatakan secara jelas.

Dalam cerita Bible, taman tersebut terletak di Eden (Kej. 2:8), dan oleh kerana itu "Eden" menandakan sebuah wilayah yang lebih besar yang merupakan tempat di taman itu dan bukan nama taman tersebut. Dan oleh kerana itu taman tersebut terletak di Eden.

Untuk penghubungan antara Taman Eden dengan firdaus (taman syurga dalam agama Timur-Tengah), lihat bawah.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Eden seperti digambarkand alam The Garden of Earthly Delights mencakupi banyak binatang Afrika yang eksotik.

Kitab Kejadian tidak memuat banyak informasi tentang taman itu sendiri. Di taman ini terdapat Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan tentang Yang Baik dan Yang Jahat, serta berlimpah tanaman lainnya yang dapat menjadi sumber makanan bagi Adam dan Hawa.

"Sebuah sungai mengalir keluar dari Eden untuk mengairi taman itu, dan di situ sungai itu bercabang menjadi empat sungai".

Teks ini menegaskan bahawa di dalam Taman itu sungai itu terbahagi menjadi empat cabang: Tigris, Eufrat, Pison dan Gihon. Identiti kedua sungai yang terakhir telah menjadi bahan argumen yang tidak ada habisnya, tetapi bila Taman Eden memang benar-benar dekat sumber-sumber sungai Tigris dan Eufrat, maka pencerita asli di Tanah Kanaan mestinya telah mengidentifikasikan lokasinya di sekitar Pergunungan Taurus.

Dalam buku karya Isaac Asimov, Asimov's Guide to the Bible, ia membuat catatan bahawa kita harus "Memperhatikan bahawa bukan taman itu sendiri yang disebut Eden. Orang tidak dapat berbicara tentang 'Eden' seolah-olah kata itu sinonim dengan Taman tersebut, seperti halnya orang tidak dapat berbicara tentang 'California' seolah-olah kata itu sinonim dengan Taman Yosemite."

Lokasi alternatif[sunting | sunting sumber]

Bila lokasi dari para pencerita asli kisah ini diabaikan, maka telah ada beberapa tuntutan tentang lokasi geografi sesungguhnya dari Taman Eden, meskipun tak satupun di antaranya ada hubungannya dengan Timur Tengah dekat Mesopotamia. Lokasi yang jauh hingga di Ethiopia, Jawa, Seychelles, Brabant, dan Bristol, Florida - semuanya telah diusulkan sebagai lokasi Taman ini. Banyak teologi Kristian percaya bahawa Taman ini tidak pernah ada di muka bumi, melainkan berada di dekat syurga sehingga ia diidentikkan dengan Firdaus (lihat bawah).

Yang lainnya menunjuk bahawa dunia di masa Eden telah dihancurkan dalam [[Air Bah (mitologi)|banjir besar di masa Nabi Nuh a.s.]] dan karena itu tidak mungkin untuk melokalisir Taman itu di manapun juga dalam geografi pasca-banjir. Ada pula usaha untuk menghubungkannya dengan tanah mistis yang tenggelam di Atlantis. Sebuah lokasi favorit adalah Sundaland yang kini menjadi Laut China Selatan. Dalam kasus ini, sungai Tigris dan Eufrat bukanlah sungai yang dirujuk dalam kisah ini, melainkan sungai-sungai yang di kemudian hari yang diberi nama sesuai dengan sungai-sungai yang telah ada sebelumnya, sama seperti di masa modern ketika para kolonis menamai daerah baru mereka sesuai dengan ciri-ciri yang serupa di tanah asal mereka. Gagasan ini ini juga memecahkan masalah yang ada bahwa Alkitab menggambarkan sungai-sungai itu mempunyai sumber yang sama, sementara sungai-sungai Tigris dan Eufrat yang sekarang tidak memilikinya.

Terdapat sebuah tuntutan mutakhir oleh ahli arkeologi yang bernama David Rohl menempatkan taman ini di timur laut Iran. Menurutnya, Taman ini adalah sebuah lembah sungai di sebelah timur Gunung Sahand, dekat Tabriz. Ia mengutip sejumlah kesamaan geografi dengan deskripsi Alkitab dan berbagai paralel linguistik sebagai buktinya.

Dilmun[sunting | sunting sumber]

Beberapa sejarahwan yang bekerja di dalam lingkup cakrawala budaya Sumeria paling selatan, di mana terdapat sumber paling awal yang masih ada tentang legenda ini, menunjuk kepada sebuah pusat perdagangan dari Zaman Perunggu di pulau Dilmun (kini Bahrain) di Teluk Persia, menggambarkannya sebagai 'tempat terbitnya matahari' dan 'Negeri Orang-orang yang Hidup'. Setting mitos penciptaan Sumeria, Enûma Elish, jelas mempunyai kesejajaran dengan kisah-kisan Kejadian. Setelah kemerosotannya, dimulai paa sekitar 1500 SM, Dilmun mengembangkan reputasinya sebagai sebuah taman kesempurnaan eksotis yang telah lama lenyap, dan hal ini tampaknya telah mempengaruhi cerita Taman Eden. Dalam proses kebalikannya, para penafsir yang berpikiran harafiah kadang-kadang telah berusaha menciptakan sebuah taman yang mirip Eden di pusat perdagangan di Dilmun.

Sumeria[sunting | sunting sumber]

Orang-orang Sumeria pertama hidup di dataran yang kini dikenali sebagai Iraq selatan. Kata bahasa Sumeria untuk dataran adalah "edin", dan kemungkinan sekali nama "Eden" berasal dari kata ini.

Eden sebagai Firdaus[sunting | sunting sumber]

Kata firdaus yang dijadikan sinonim oleh orang Kristian dengan Taman Eden adalah sebuah kata daripada bahasa Parsi, yang menjelaskan sebuah taman buah-buahan yang bertembok atau sebuah taman berburu tertutup. Kata ini muncul tiga kali dalam Perjanjian Lama, jelas tidak dalam hubungan dengan Eden: dalam Kidung Agung 4:13; Kitab Pengkhotbah 3:5; Nehemia 2:8.

Islam[sunting | sunting sumber]

Dalam Islam Taman Eden disebut Syurga 'Adnin atau Jannatul 'Adnin, hal ini didasrkan dengan Firman Allah yang jelas dan terang dalam Surah Al-Bayyinah ayat 7-8 yang bermaksud:

" Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh (beramal kebaikan dan meninggalkan keburukan) mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhannya ialah Syurga 'Adn (tempat tinggal yang tetap), yang mengalir dibawahnya beberapa sungai; kekallah mereka didalamnya selama-lamanya;Allah redha akan mereka dan mereka pun redha (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. Balasan yang demikian itu untuk orang-orang yang takut (melanggar perintah) Tuhannya."

Individu yang mempunyai sifat-sifat orang Mukmin yang mulia juga akan memasuki Syurga 'Adn berdasarkan kepada ayat-ayat Al-Quran, Surah Ar-Rad ayat 19-24 yang bermaksud:

* 19. "Maka, adakah orang yang mengetahui bahawa Al-Quran yang diturunkan kepada engkau daripada Tuhanmu itu (wahai Muhammad) perkara yang benar, sama seperti orang yang buta (mata hatinya)? Sesungguhnya orang yang mahu memikirkan hal itu hanyalah orang yang berakal sempurna.


* 20. Iaitu orang yang menyempurnakan perjanjian Allah dan tidak merombak (mencabuli) perjanjian yang telah termeterai itu;

* 21. Dan orang yang menghubungkan perkara-perkara yang disuruh oleh Allah supaya dihubungkan (iman, silaturrahim dan lain-lain), dan yang takut kepada (kemurkaan) Tuhan mereka, serta bimbang kepada hitungan amal yang sukar (pada hari Kiamat);

* 22. Dan orang yang sabar kerana mengharapkan keredhaan Tuhan mereka semata-mata, dan mendirikan solat, serta menafkahkan sebahagian daripada rezeki yang Kami kurniakan kepada mereka, secara bersembunyi atau secara terbuka. Mereka juga menolak kejahatan dengan cara yang baik. Mereka itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang sebaik-baiknya pada hari akhirat);

* 23. Iaitu Syurga 'Adn yang mereka akan memasukinya bersama-sama dengan orang yang mengerjakan amal soleh yang terdiri dari ibu-bapa, isteri-isteri dan anak cucu mereka. Sedangkan Malaikat-Malaikat pula akan masuk kepada mereka dari semua pintu (syurga sebagai penghormatan);

* 24. (Malaikat-Malaikat itu memberi hormat dengan berkata): "Selamat sejahtelah kamu, disebabkan kesabaran kamu." Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Istilah "Eden" dalam bahasa Ibrani kemungkinan berasal dari kata bahasa Akkadia edinu yang diambil dari kata bahasa Sumeria E.DIN.

Eden dalam Seni[sunting | sunting sumber]

Pengusiran Adam dan Hawa dalam manuskrip Caedmon bahasa Inggris, sekitar 1000 M.

Motif-motif Taman Eden yang paling sering digambarkan dalam manuskrip iluminasi dan lukisan-lukisan "Tidurnya Adam" ("Penciptaan Hawa"), "Pencobaan atas Hawa" oleh Si Ular, "Kejatuhan Manusia" iaitu ketika Adam menerima buah itu, dan "Pengusiran". Gambaran tentang "Hari Pemberian Nama di Eden" lebih jarang dilukiskan. Banyak dari kisah Milton Firdaus yang Hilang terjadi di Taman Eden.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pautan luar[sunting | sunting sumber]

  • (Inggeris) Returning to Eden menyelidiki motif Taman Eden dari perspektif politis, historis dan filsafat, dan menganggapnya sebagai pendahulu dari utopianisme politik.