Orang Melayu Bengkulu

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Melayu Bengkulu
ملايو بڠكولو
Jumlah penduduk
69,000[1]
Kawasan ramai penduduk
Kota Bengkulu (utama)
Pesisir Kabupaten Seluma (sebagian)
Pesisir Bengkulu Tengah (sebagian)
Bahasa
Melayu Bengkulu
Indonesia
Agama
Islam
Kumpulan etnik berkaitan
Melayu Palembang • Serawai • Melayu Jambi • Lembak • Rejang • Minangkabau

Orang Melayu Bengkulu atau Suku Melayu Bengkulu adalah sebuah suku atau subetnik Melayu di Indonesia yang mendiami Provinsi Bengkulu, Indonesia. Suku ini tersebar di wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya (terutama di wilayah pesisir). Suku Melayu Bengkulu merupakan kelompok etnis terbesar kelima di provinsi Bengkulu.[2] Pada umumnya, masyarakat Melayu Bengkulu bermukim di Kota Bengkulu.[3]

Budaya[sunting | sunting sumber]

Anak laki-laki Melayu Bengkulu, zaman kolonial Belanda.

Budaya Melayu Bengkulu tidak berbeda jauh dengan budaya Melayu lainnya di wilayah Sumatra, yaitu memiliki falsafah hidup yang membenci pertikaian. Pertikaian ala Melayu biasanya dilakukan dengan cara berbalas pantun, begitu juga dengan bahasa Melayu Bengkulu, yaitu dengan menggunakan pantun. Tidak hanya pertikaian, tetapi berpantun juga sering digunakan untuk berdendang. Berdendang sambil berpantun yang panjang dilakukan di saat acara-acara resmi, seperti pernikahan, dan dilakukan semalam suntuk oleh puluhan orang bersama-sama dan bersahut-sahutan.

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Bahasa Bengkulu atau dikenal juga sebagai bahasa Melayu Bengkulu adalah bahasa asli yang dituturkan oleh suku Melayu Bengkulu. Bahasa Bengkulu memiliki beberapa pengucapan kata yang sama dengan Melayu lainnya, seperti Melayu Palembang dan Melayu Jambi terutama yang berlogat "o".[4] Hal ini disebabkan karena adanya kontak budaya dan bahasa di antara penutur bahasa-bahasa tersebut dengan masyarakat Bengkulu sejak dahulunya.[5]

Pakaian tradisional[sunting | sunting sumber]

Pakaian atau pakaian adat suku Melayu Bengkulu tidak berbeza jauh dengan pakaian adat suku Melayu lainnya, iaitu dengan memakai baju kurung dan sunting untuk wanita dan jas hitam dilengkapi dengan songket yang diikatkan di pinggang (teluk belanga) dan tanjak di kepala.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Bengkulu in Indonesia". Joshua Project. Dicapai pada 20 May 2019.
  2. ^ "BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi". Radar Bengkulu Online. Diarkibkan daripada yang asal pada 2021-11-16. Dicapai pada 4 Disember 2020. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  3. ^ (Inggeris) A. J. Gooszen, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880-1942, KITLV Press, 1999, ISBN 90-6718-128-5, 9789067181280
  4. ^ admin. "Mengenal Bahasa Bengkulu" (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2019-07-01.[pautan mati kekal]
  5. ^ Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. (1977/1978 [i.e. 1983]). Adat istiadat daerah Bengkulu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. OCLC 16085953. Check date values in: |date= (bantuan)

Pautan luar[sunting | sunting sumber]