COVID-19 jangka panjang

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

COVID-19 jangka panjang (bahasa Inggeris: long COVID) merupakan keadaan pesakit COVID-19 yang sudah disahkan sembuh, tetapi masih mengalami gejala seperti kelelahan, lemah otot, dispnea, anosmia, gangguan pernafasan.[1] Seseorang yang mengalami keadaan COVID-19 jangka panjang tidak mampu menjangkiti orang lain yang ada di sekitarnya. Selain itu, tidak semua orang yang pernah terinfeksi COVID-19 akan mengalami COVID-19 jangka panjang.[2]

National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyatakan bahawa COVID-19 jangka panjang dapat bertahan selama lebih dari 12 minggu. Namun dalam beberapa kes, ada yang beranggapan bahawa gejala yang timbul berlaku lebih dari 8 minggu.[3] COVID-19 jangka panjang dapat dialami oleh kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan warga tua.[4] Keadaan tersebut juga boleh dialami oleh penderita COVID-19 yang pernah memiliki sejarah penyakit kronik atau penyakit tertentu.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ CDC (2020-02-11). "COVID-19 and Your Health". Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2021-03-19.
  2. ^ Oct 2020, ditulis olehTamara Anastasia28; Wib, 18:01. "Long COVID Juga Bisa Dialami Anak, Ini Faktanya". klikdokter.com. Dicapai pada 2021-03-19.CS1 maint: numeric names: authors list (link)
  3. ^ "Long Covid: what is it and what should you do if you have it". www.bhf.org.uk. Dicapai pada 19 Mac 2021.
  4. ^ "Long Covid kids: Mum's 'heartbreak' over children's illness". BBC News (dalam bahasa Inggeris). 2021-02-05. Dicapai pada 2021-03-21.

Pautan luar[sunting | sunting sumber]

  • Long COVID di YouTube (21 Oktober 2020) - Filem Pemerintah England mengenai COVID jangka panjang.